Sabtu, 17 September 2011

Penantian Cinta Sejati

Kadang perasaan cinta itu indah,
namun perasaan cintaku
selalu terombang-ambing
diterjang ombang kebisuan..

kasih sayangku selalu berada ditengan kehidupan yang suram,
kata cinta yang indah, selalu kurasakan hanya dalam mimpi,
mimpi yang selalu kujadikan teman dalam kesunyian malam..

Teman yang manemaniku sabelum tidur,
walaupun mimpi tak menjadi nyata, namun ku mampu merasakannya.
merasakan apa yang kurasakan dalam bunga mimpi yang indah,,

terkadang semua itu kujadikan sajak dalam puisiku yang terkedang,
setiap ku melangkahkan kaki menuju impian terindahku,
impian yang selalu ku nanti sampai pangeranku
datang menghampiriku...  
:)

Rabu, 29 Juni 2011

Pesona Pulau Kampai

Oleh 
Nurhidayah

Pantai Berawe 500Meter, tulisan itu yang terlihat jika kita telah memasuki daerah Dusun IV Sei.Pinang, sebuah ojek wisata bahari ini mulai dikenal dan dikunjungi oleh orang dari luar daerah itu sejak 2009 lalu. Awalnya Pantai yang teletak disebuah Dusun kecil  Desa Pulau Kampai  Kecamatan Pangkalansusu Kabupaten Langkat, Sumatra Utara itu hanya menjadi sumber mata pencaharian bagi warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan.

Penduduk Dusun Sei.Pinang ini semakin lama semakin bertambah pada 2005 tercatat hanya ada 80 KK (Kepala Keluarga). Namun saat ini sudah banyak pendatang baru. Awalnya pantai yang menjadi salah satu sumber pencaharian warga setempat, terlihat begitu bersih dan udara yang begitu sejuk, namun itu sebelum pemerintah kecamatan menjadikan pantai ini sebagai objek wisata bahari. Niat awalnya mungkin memang baik, ingin mempromosikan sesuatu yang bisa dibanggakan dari sebuah Dusun kecil dan terpencil. Namun, setelah pantai ini terpromosikan, malah menjadikan pantai yang awalnya bersih berubah penuh dengan sampah sisa jajanan dan plastik yang berserakan di berbagai sudut bibir pantai. Suasana seperti ini sungguh tidak enak dipandang, apalagi jika dipantai.
Saat berkunjung ke Pantai Berawe sebelum dijadikan kawasan wisata bahari, begitu menapakkan kaki pada jalan masuk pantai saya langsung  disambut oleh angin sejuk, suara deburan ombak, serta kicauan burung yang merdu.

Pengunjung yang datang ke Pantai tersebut dari berbagai tempat, selain orang-orang sekitar ada juga orang-orang dari luar daerah. Untuk dapat sampai ke Pantai Berawe, pengunjung dapat melewati jalan dari Pelabuhan Pangkalan Susu dilanjutkan dengan menaiki bot (kendaraan air) yang menuju ke Pulau Kampai dengan tarif Rp 6000/orang dan Rp 6000/Kendaraan bermotor (sepeda motor). Bisa juga melalui Getek (kendaraan diatas air) dengan tarif ongkos Rp 2000/orang.

Setelah dijadikan sebagai objek wisata bahari. Beberapa perubahan mulai terlihat, awalnya siapa saja, dan kapan saja orang bebas untuk menikmati pesona pantai ini tanpa dipungut biaya apapun. Namun sekarang khusus pada hari Minggu dan hari Libur akan ada petugas jaga yang duduk di pintu masuk pantai untuk meminta uang masuk kepada pengunjung seharga Rp 3000/orang jika ada yang membawa kendaraan seperti sepeda motor maka ditambah uang parker senilai Rp 2000/kendaraan. “Jika ditanya untuk apa uang itu ? mereka menjawab “untuk perawatan dan kebersihan pantai”.

Namun, jika dilihat kondisi pantai sekarang yang jauh dari perawatan, maka kita akan bertanya untuk apa sebenarnya uang yang dikutip dari pengunjung pantai? (entahlah, hanya mereka yang bisa menjawab)
Dan perubahan lain yang terlihat ialah mulai ada beberapa pedagang yang menawarkan berbagai hidangan seafood. Asyik memang menikmati  indahnya pantai sambil mencicipi makanan laut, hasil dari pantai tersebut. Namun, satu hal yang sangat disayangkan, pengelola pantai belum begitu bijak dalam menjaga keasrian dan keindahan alami pantai Berawe itu sendiri.

Alangkah lebih baiknya jika pengelola pantai dapat mengelola Pantai tersebut dengan baik. Sehingga dapat terjaga keasriannya. Tanpa ada sampah yang berserakan. Salah satu alternative serta solusinya dengan menyediakan tempat sampah dibeberapa tempat serta lokasi yang dijadikan tempat berteduh pengunjung, agar pengunjung tidak lagi menyerakkan sampah sisa makanan disembarang tempat. Atau pengelola pantai juga dapat bergantian membersihkan pantai disaat tidak ada pengunjung. Banyak juga alternative lain yang dapat dijalankan untuk menjadikan pantai Berawe sebagai objek wisata bahari yang indah dan bebas sampah. Sehingga Pesona Pulau Kampai yang satu ini dapat menjadikan setiap pengunjung terpesona dengan kebersihan, keindahan, dan keasrian Pantai. (Nurhidayah)
   
Terima kasih telah membaca :)

Peras Tenaga untuk Menghidupi Keluarga

Feature 
Oleh
Nurhidayah

Cuaca siang Kamis (24/2) begitu terik, menjadikan Ismail (43) begitu giat untuk memeras tebu. Guna untuk melepaskan dahaga bagi orang yang menikmati air tebunya yang diperas murni dengan tenaga Ismail, tanpa bantuan mesin. 

Ismail merupakan seorang warga Ujong Blang yang berpofesi sebagai penjual air tebu. Namun Ismail tidak menjajakan air tebu perasannya dikawasan Ujung Blang, melainkan di Desa Ujong Lancang, Meunasah Blang Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara.
Ismail membuat lapak jualannya dekat dengan jembatan yang memisahkan Kandang dan Cunda. Dibawah gubuk yang dibuatnya sendiri itulah Ismail mengelola tebu hingga menjadi air tebu tanpa bantuan mesin, dia hanya mengandalkan kekuatannya, dengan dibantu oleh kayu yang dibuat khusus untuk memeras tebu, sehingga terpisah air dan ampasnya. walapun tanpa mesin, Ismail tetap melakoni pekerjaanya dengan baik.

Ismail melakukan pekerjaan ini untuk menghidupi 6 orang anak dan 1 istrinya. Setiap hari Ismail harus menguras tenaga ekstra untuk memeras tebu. Dengan mengandalakan otot dan kekuatan kakinya Ismail memeras tebu dengan alat sederhana sehingga terpisah air dan ampasnya. Namun, hal itu tidak terlihat berat bagi Ismail. “karena sudah biasa, jadi ya sudah tidak terlalu capek lagi untuk memeras tebunya” ujar Ismail.

Tebu-tebu yang airnya dijual oleh ismail, diperolah dari perkebunan tebu didaerah bukit Kandang. Jika persediaan tebu dirumah sudah habis maka Ismail harus kembali membeli tebu, biasanya Ismail membeli sebanyak 100 batang tebu dengan harga 2000,- per batangnya. Biasanya setiap dua hari sekali Ismail membeli tebu pada toke.

Air tebu yang ditawarkan oleh ismal terasa berbeda dengan air tebu lainnya yang proses pembuatannya dengan bentuan mesin. Air tebu perasan Ismail begitu terasa alami dan segar. Diusianya yang mencapai kepala empat, Ismail mengaku lelah Karena setiap hari harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk memeras tebu.

Namun ismail tetap harus melakoninya untuk mengisi dapur dan kebutuhan sekolah anak-anaknya. Karena ismail tidak memiliki cukup uang membeli mesin untuk menggantikan tenaganya memeras tebu. “untuk membeli mesin pemeras tebu, ya tunggu ada bantuan dulu baru saya sanggup beli”. Tutur Ismail.
“kalau cukup atau tidak, pasti kurang untuk memenuhi kebutuhan saya, istri dan anak-anak. Namun, kami tetap mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan”. Papar Ismail saat ditanya tentang penghasilannya dari penjualan air tebu.

Senin, 13 Juni 2011

Facebook, menguntungkan atau merugikan ?

Nurhidayah
080240041

Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini telah begitu banyak memberikan dampak bagi kemudahan manusia dalam segala aspek di kehidupan.  Begitu banyak inovasi-inovasi serta penemuan-penemuan baru yang ditemukan dan diciptakan oleh manusia, dan untuk manusia, telah berhasil mengubah gaya hidup masyarakat.  Berkat penemuan baru di bidang teknologi, manusia dapat menggali dan melakukan eksplorasi dari sumber-sumber kekayaan alam, termasuk sumber-sumber energi yang penting bagi peningkatan kesejahteraan dan kelangsungan hidup. Kemajuan pesat dibidang teknologi, sangat berpengaruh bagi perkembangan teknologi komunikasi.  

Kemajuan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan transistor, kemudian berkembang mikcrohip, sistem komunikasi satelit, dan lain-lain yang telah menjadikan jarak bukan lagi sebagai suatu halangan bagi manusia untuk berkomunikasi dengan yang lainnya.  Perkembangan teknologi komunikasi juga telah memperlancar arus informasi dari dan keseluruh penjuru dunia.     

Dengan kemajuan teknologi begitu banyak hal-hal yang dulunya tidak mungkin untuk dilakukan menjadi mungkin. Seperti menyaksikan berbagai peristiwa yang sama, pada waktu itu juga, dengan tempat yang jauh, atau bahkan beda Negara. Saat ini itu dapat dirasakan oleh  manusia. Seperti :
•    Peristiwa-peristiwa kenegaraan. Misalnya, pidato kepresidenan, Pidato yang dilakukan SBY di Jakarta, tidak  hanya dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia saja. Tapi pidato itu juga dapat disaksikan di luar negeri seperti Malaysia, Amerika dan Negara-negara lain.
•    Bencana alam, seperti bencana tsunami yang melanda Aceh 6 tahun silam, berkat perkembangan teknologi yang canggih, berita bencana alam tsunami yang melanda Indonesia, khususnya Aceh dapat langsung diketahui oleh Negara-negara tetangga. Dalam hal ini, membawa dampak yang positif, dengan demikian banyak relawan yang memberikan bantuan baik dalam bentuk materi maupun tenaga serta pikiran.
•    Dalam bidang Olahraga. Seperti saat ini, pertandingan sepakbola piala AFF 2010 yang dilakukan di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Dan final di stadion bukit Jaliel Singapure. Pertandingan itu dapat disaksikan langsung oleh berbagai  Negara melalui media massa televisi. Sungguh begitu banyak perubahan yang ditimbulkan akibat dari kemajuan dan perkembangan teknologi komunikasi.
•    Dan berbagai kemudahan-kemudahan lain yang dapat dirasakan oleh manusia akibat dari perkembangan dan kenajuan teknologi.
Tidak hanya itu, Kemajuan teknologi juga meningkatkan mobilitas sosial, sehingga dapat mempermudah masyarakat untuk saling berhubungan. Salah satu contohnya ialah situs jejaring social facebook. Saat ini, jika ditanya kepada remaja Indonesia tentang facebook, saya perkirakan hampir seluruh masyarakat Indonesia memanfaat situs ini. Dari pejabat sampai tukang pahat, Aparat sampai yang keparat, Tua sampai Muda, pria wanita. Atau mungkin setiap lapisan masyarakat memanfaatkan situs ini.

Situs jejaring social yang diluncurkan pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg (23), seorang programer komputer yang handal, mendapatkan respon yang begitu cepat dari berbagai kalangan. Pada awalnya facebook hanya dikhususnya untuk komunitas sekitarnya saja. Sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard.
Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang lain dapat melihat tentang dirinya.

Hebohnya, dalam waktu dua minggu setelah diluncurkan, separuh dari semua mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki account di Facebook. Tak hanya itu, beberapa kampus lain di sekitar Harvard pun meminta untuk dimasukkan dalam jaringan Facebook. Sang penemu facebook Zuckerberg pun akhirnya meminta bantuan dua temannya untuk membantu mengembangkan Facebook dan memenuhi permintaan kampus-kampus lain untuk bergabung dalam jaringannya. Dalam waktu 4 bulan semenjak diluncurkan, Facebook telah memiliki 30 kampus dalam jaringannya.

Di Indonesia, khususnya di Aceh keberadaan facebook sangat diminati oleh berbagai kalangan terutama remaja. Facebook juga mampu bersaing dengan situs jejaring social lainnya seperti friendster, dan twitter. Cara pendaftaran yang mudah, penggunaan yang menarik, dapat digunakan dalam berbagai bahasa. Mungkin menjadi salah satu alasan masyarakat memilih facebook sebagai situs untuk berhubungan dengan orang serta kerabat-kerabat mereka.

Berhubungan melalui dunia maya seperti situs jejaring social facebook memang banyak menimbulkan hal-hal yang tak diduga sebelumnya dapat terjadi. Melalui facebook orang dapat mengenal siapa saja, dimana saja, dan dalam kondisi apapun. Seorang tokoh yang sangat populer di dunia nyata akan mudah saja kita temui dan berbincang-bincang dengannya melalui facebook. Facebook memiliki berbagai manfaat yang positif bagi penggunanya, diantaranya ialah :

Sebagai sarana penghubung silaturahim rekan yang baru dan yang telah lama tak bertemu, dan kita juga dapat menemukan jutaan rekan dan teman baru yang tidak Anda kenal sebelumnya. Juga rekan-rekan lama Anda yang mungkin sekian lama telah terpisah. Facebook menjadi sarana penghubung silaturahim antar para penggunanya.  

Sarana saling berbagi berbagai hal, misalnya informasi lowongan kerja, berita-berita actual, kegiatan-kegiatan social, informasi dan kabar dari seseorang. Bahkan informasi tentang kehidupan pribadi seseorang pun bisa Anda temukan melalui facebook.

Ingin populer misalnya. Facebook dapat dimanfaatkan oleh yang mungkin terobsesi menjadi artis, namun tidak kesampaian. Facebook bisa menjadi eseorang yang populer dalam hal yang positif didunia maya.

Dukungan sosial terhadap suatu pihak. Facebook juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk memberikan dukungan moril misalnya, dukungan para facebook sejati terhadap berbagai kasus. Dari kasus Prita Mulyani dgn RS OMNI, dan berbagai kasus-kasus dari artis maupun selebritis. Dan yang lagi heboh sekarang para pengguna facebook dapat memberikan dukungan kepada pemain Timnas Indonesia yang berlaga diajang piala AFF 2010. Serta berbagai komentar mereka.

Tanpa disadari facebook sudah menjadi situs yang wajib dibuka saat seseorang menggunakan internet. Facebook memang telah banyak memberikan kemudahan serta kedekatan antar setiap penggunanya. Namun, sudah menjadi kodrat, jika setiap seuatu yang baik, selalu yang tidak baik mengiri. Walau pada awalnya Mark Zuckerberg menciptakan facebook untuk hal yang positif yaitu untuk memudahkan mahasiswa ditempat dia kuliah dapat menjalin hubungan yang baik, serta mendapatkan pelajaran-pelajaran melalui situs facebook.

Namun, bagi sebagian orang yang tidak bertanggung jawab, facebook digunakan sebagai sarana yang tidak terpuji. Orang yang hanya tinggal menggunakan, tanpa harus menciptakan malah menggunakan untuk hal-hal yang buruk, mulai dari mencaci orang, penipuan sampai cyber porn (pornografi dan sebagainya). Dan tidak sedikit orang yang menyalahkan facebook. Bahkan ada remaja yang kabur dengan temannya karena berkenalan melalui facebook. Dan ujung-ujungnya facebook dijadikan kambing hitam.

Jika dilihat dari sisi positif, facebook begitu banyak memberikan dampak yang positif, mulai dari berkenalan hingga menikah karena dipertemukan melalui facebook, memperbaiki ekonomi masyarakat, karena facebook juga menyediakan kolom bisnis, untuk mempromosikan usaha yang sedang kita geluti. Dan banyak hal-hal positif lainnya.

Namun, seperti yang saya katakana diatas, kebaikan itu tidak selalu dimanfaatkan dengan baik. Melalui facebook juga dapat menghancurkan silaturrahmi, misalnya seorang teman menyindir temannya kaerena suatu masalah, lalu dikomentarai oleh rekan-rekan lainnya sehingga teman yang disindir sangat merasa tidak dihargai.

Yang intinya facebook menjadi sangat menguntungkan bagi orang-orang yang benar-benar memanfaatkan situs ini dengan sebaik-baiknya, seperti mencari teman, mempromosikan usaha jika berhasil maka keuntungan yang akan diraih. Dan bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau hanya sekedar iseng saja, facebook dimanfaatkan sebagai alat keisengan orang tersebut. Tapi kejahatan dan keburukan dari facebook dapat kita waspadai dan dicegah.

Jika dipersentasikan masih lebih tinggi kebaikan dari pada keburukan yang dapat kita peroleh dari facebook.
So, facebook menguntungkan atau merugikan? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing, sudahkah selama ini kita menggunakan facebook sebagai sarana yang menguntungkan bagi kita dan orang lain?. Atau sebaliknya, hanya menggunakan facebook untuk merugikan atau bahkan mencemarkan nama baik seseorang. Semua itu tergantung pada siapa yang memiliki akun facebook.

Manfaatkan sesuatu itu dengan sebaik-baiknya.


Referensi :

http://www.anneahira.com/tujuan-facebook.htm
http://3.bp.blogspot.com

Kamis, 09 Juni 2011

Proses Komunikasi

                        “BAGAIMANA BERLANGSUNGNYA KOMUNIKASI”
                            (how communication works)
Proses Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Sejarah komunikasi

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi .Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah
•    Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
•    Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
•    Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
•    Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
•    Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
•    Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
1.    Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
2.    Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya
media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
1.    Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
2.    Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.
Model-model komunikasi

Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
Model Komunikasi Linear

Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).[ Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).] Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
Model Interaksional

Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
Model transaksional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.   
Dengan demikian, proses komunikasi dapat terjadi jika adanya unsur-unsur komunikasi yaitu adanya (Sumber) komunikator, pesan, komunikan, media, serta adanya umpan balik (feedback).

Selasa, 07 Juni 2011

HIDUP SEHAT DENGAN AJARAN NABI



Data Buku :
JUDUL         : TIPS HIDUP SEHAT CARA NABI
PENULIS     : ABDURRAHMAN BIN SALIM EL-GHIFARI
PENERBIT  : PUSTAKA MAKNA
TEBAL         : 120 Hal
CETAKAN  : PERTAMA, NOVEMBER 2009
ISBN            : 978-602-95758-0-4 


Hidup sehat memang menjadi keingainan setiap orang. Abdurrahman bin Salim el-Ghifari menulis sebuah buku yang sepatutnya menjadi bahan bacaan bagi umat Islam, agar dapat hidup sehat sesuai dengan ajaran Nabi. Karena sehat merupakan hal yang tidak ternilai harganya. Dalam Agama Islam Rasulullah telah mengajarkan kepada ummatnya bagaimana hidup sehat agar terhindar dari penyakit.

Dalam sejarah, berbagai riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah sangat jarang mengalami sakit, hal ini dikarenakan Rasul selalu mencontohkan pola hidup sehat.  Buku ini banyak mengulas cara-cara yang pernah dianjurkan oleh Rasullah dalam nenjaga kesehatan, pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan yang sehat dan baik, serta pencegahan agar tidak terserang penyakit.

Abdurrahman bin Salim el-Ghifari mencantumkan banyak penelitian-penelitian dalam buku ini, sehingga apa yang kita baca sudah mengalami kebenaran melalui penelitian yang dilakukan. Misalnya Penelitian yang dilakukan oleh Daniel F Kripke. Di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun mengatakan bahwa orang yang biasa tidur lebih dari 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari. Nah, dalam Islam Rasulullah telah menganjurkan dan mencontohkan pada umatnya untuk tidur setelah Isya dan kemudian bangun malam untuk melakukan Sunnah Tahajud. Jadi Rasul dalam sehari tidur tidak lebih dari 8 jam.

Tidak hanya itu, dalam buku ini juga dicantumkan hal yang sangat sepele, bahkan jarang kita perhatikan. Abdurrahman mencantumkan bagaimana Rasulullah mengajarkan posisi tidur yang baik serta sangat bermakna bagi kesehatan.  Seperti yang disampaikan oleh Ibnu Qoyyim “Barang siapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau, niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proposional dan paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan.”

Tidak hanya tentang berbagai tips untuk hidup sehat yang dicantumkan dalam buku ini. Seperti Bagaimana keadaan tubuh yang baik, posisi tidur, pola makan yang sehat, agar tidak berlebih-lebihan karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Seperti halnya Firman Allah dalam Al-Qur’an “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah disetiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-A’raf : 13).

Untuk menjadi sehat tidak hanya menjaga dan memperhatikan pola makan dan tidur saja. Olah raga juga harus sangat diterapkan, dalam buku yang ditulis oleh Abdurrahman bin Salim el-Ghifari ini juga mencantumkan tentang aktifitas olah raga yang diajarkan Nabi. Misalnya berjalan kaki menuju masjid. Karena olah raga tidak mesti dilakukan dengan gerakan-gerakan yang berat, gerakan-gerakan ringan seperti berjalan kaki, jika dilakukan secara rutin dan teratur juga dapat menjadi olahraga yang sangat membantu bagi kesehatan jantung. Maka dari itu, tidak salah jika Rasul menganjurkan pada umatnya untuk berjalan kaki menuju masjid.

Berjalan kaki sangat banyak manfaatnya, selain untuk memperbaiki fungsi jantung, menjaga kesehatan, menurunkan kolestrol, menurunkan tekanan darah tinggi, juga dapat memperbaiki proses pencernaan makanan.

Dari semua kebaikan dan kesempurnaan buku ini. Namun, kesalahan kacil masih terlihat pada proses editing. Masih adanya kesalahan cetakan pada kata-kata. Misalnya pada halaman 67, kata yang seharusnya “jantung” tercetak dengan kata “jatung”. Pada halaman 72, kata yang dimaksudkan adalah “kilometer” namun tercetak dengan kata “kilameter”. Serta pada halaman 80, kata “layaknya” tercetak dengan kata “laiknya” .
Terlepas dari kesalahan kecil yang ada. Buku ini sangat berguna untuk dipraktekkan semua isi yang terkandung didalamnya. Dan wajib dibaca oleh semua kalangan agar mendapatkan hidup yang indah, sehingga kita dapat menjalani hidup dengan penuh kenikmatan dan keberkahan hidup dengan menjalankan sunnah-sunnah yang diajarkan Rasul. Karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Nurhidayah, Mahasiswi Universitas Malikussaleh Jurusan Ilmu Komunikasi. Tinggal di Lhokseumawe. 




semoga bermanfaat :-) masih dalam proses belajar.. jika ada yang kurang, mohon sarannya.. ;-)

“ Sepeda dan Remis ”

Oleh 
Nurhidayah


Pagi itu, Senin (30/5), Nek Pardi (60) terlihat begitu menikmati suasana saat mendayung sepeda kesayaangannya menelusuri sepinya jalan di Dusun IV Sei Pinang, tepatnya Desa Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.  Saat itu, waktu masih menunjukkan pukul 06.30 WIB. Udara yang begitu sejuk menemani Nek Pardi hingga sampai ketempat tujuannya. Melihat Nek Pardi mendayung sepeda, ada rasa iba dan terharu, pada usianya yang telah tua Nek Pardi tetap harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri. Setelah ditinggal oleh suami tercinta pada 2006 lalu. Nek Pardi tinggal sendiri di rumah peninggalan suaminya. Nek Pardi mengaku tidak ingin menyusahkan anak-anaknya, Nek Pardi mengatakan “Selama bisa bekerja, dan cari makan sendiri, saya tidak akan numpang hidup dengan anak atau cucu saya”. Ujar Nek Pardi dengan senyum tipis diwajahnya.
Dilingkungan tempat tinggalnya Nek Pardi dikenal sebagai perempuan yang kuat. Nek Pardi tidak kenal lelah. Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, Nek Pardi rela mendayung sepeda hampir setiap hari untuk mencari Remis yang kemudian dijual pada Toke Remis. Untuk mendapatkan Remis, Nek Pardi harus mendayung sepeda menuju Pantai. Bagi warga setempat, selain bertani dan melaut, mencari remis juga dapat dijadikan sebagai mata pencaharian, “ya walaupun hasil yang didapat tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan hidup. Paling tidak, untuk kebutuhan pokok sudah dapat terpenuhi” Ujar Nek Pardi.
Untuk mendapatkan Remis yang banyak, pagi-pagi sekali Nek Pardi sudah harus meninggalkan rumahnya menuju Pantai, waktu yang harus dilewati di Pantai tidak sebentar, Nek Pardi harus menghabiskan waktunya di Pantai selama setengah hari. Pukul 12.00 Wib, setelah menjemur diri dibawah terik matahari untuk mencari remis, Nek Pardi harus kembali kerumah, untuk beristirahat, shalat Dzuhur dengan mendayung kembali sepeda dibawah teriknya matahari.
Tidak hanya sampai disitu, setelah beristirahat sejenak, Nek Pardi harus kembali mendayung sepeda kesayangannya  untuk menjual hasil pencarian Remisnya pada Toke. Hasil yang didapat dari mencari Remis itu sangat tidak sebanding dengan tenaga dan keringat yang telah dikeluarkan Nek Pardi. Harga yang dibayar untuk 1kg Remis hanya Rp.700,- biasanya Nek Pardi mendapat 15-30kg setiap mencari Remis. Bisa kita perkirakan berapa upah yang didapat Nek Pardi.
Sebelum ditinggal untuk selama-lamanya oleh suami, Nek Parti tidak perlu bekerja kerja seperti sekarang. Karena dua orang anaknya masih tinggal bersama Nek Pardi, sehingga ada pembagian tugas. Untuk mencari nafkah dan bekerja diluar rumah dilakukan oleh suami dan anaknya. Sedangkan Nek Pardi hanya mengurus pekerjaan rumah saja. Namun, setelah suaminya meninggal dan anak-anaknya pergi merantau, mulailah Nek Pardi harus mengurusi semuanya sendirian. Mulai dari mencari nafkah sampai pekerjaan rumah, walau terkadang ada cucu Nek Pardi yang sering membantunya dirumah.
Namun demikian, Nek Pardi tidak terlihat mengeluh atau menyesal dengan hidupnya. Nek Pardi terlihat sangat tegar dalam menjalani hari-harinya mencari Remis dengan ditemani sepeda kesayangannya.  ( Nurhidayah )
*Remis merupakan makanan laut (seefood) seperti kerang, namun ukurannya lebih kecil dari kerang.

   
Note : Masih dalam tahap belajar, mohon maaf bila ada kesalahan.. jika dikoreksi akan lebih baik.. syukron.. :-)

Jumat, 03 Juni 2011

Komunikasi Sosial Pembangunan

BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan merupakan suatu kegiatan yang nyata dan berencana. Pembangunan sebagai ideologi  internasional bermula dari suatu komunikasi : yaitu pidato Presiden Harry S. Truman pada 20 Januari 1949 kepada Kongres AS. Butir kempat dalam pidatonya ketika itu, mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan melaksanakan suatu program baru yang tangguh berupa bantuan teknik dan keuangan bagi Negara-negara miskin di dunia. Dan dikemudian hari, dunia mengenal apa yang disebut sebaagai Marshall Plan yang merupakan program bantuan AS untuk membangun kembali Negara-negara sekutunya di Eropa yang hancur akibat perang dunia ke-II. Pada point IV inilah merupakan awal paradigma pembangunan : bantuan Negara yang lebih kaya kepada Negara yang lebih miskin. Sehingga kebijakan ini diikuti oleh Negara-negara kaya lainnya.      Paradigma pembangunan yang berlaku pada masa itu, yang juga dikenal sebagai paradigma modernisasi, memandang pembangunan sebagai suatu perspektif yang tunggal arah (unilinear), dan bersifat evolusioner. 
Komunikasi Sosial dan Pembangunan merupakan salah satu kajian dalam praktek Ilmu Komunikasi. Pada awal tercetusnya ide tentang pembanguan diawali dari sebuah pidato yang merupakan salah sau bentuk dari komunikasi           

BAB II

PEMBAHASAN
Pentingnya Komunikasi Sosial dan Pembangunan
Komunikasi Sosial dan Pembangunan merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu Komunikasi Sosial dan Komunikasi Pembangunan. Secara substansial, kedua istilah tersebut tidak mengandung perbedaan megitu berarti. Yang artinya, materi bahasan yang terkandung di dalamnya sama-sama membahas tentang bagaimana komunikasi harus dilakukan, sehingga berperan sebagai penunjang pelaksanaan program-program pembangunan dalam rangka menciptakan perubahan pada suatu sistem sosial, yakni perubahan sosial (social changes).
Secara teoritis, pembangunan merupakan upaya untuk menciptakan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga program-program pembangunan yang direncakan dan dijalankan senantiasa bersifat ide-ide pembaruan (inovasi), baik yang berupa fisik maupun nonfisik. Program pembangunan yang bersifat fisik, misalnya berupa pembangunan infrastruktur, sedangkan program pembangunan yang brsifat nonfisik misalnya pembangunan suprastruktur dan pemberdayaan manusia (sumber daya manusia).
Oleh karena itu, proses komunikasi pembangunan dan komunikasi sosial selalui ditandai dan dimulai dengan aktivitas difusi inovasi yang dilanjutkan dengan aktivitas pembangunan masyarakat (community development) dengan tujuan agar pelaksanaan program-program pembangunan tersebut benar-benar berdampak positif terhadap masyarakat yang menjadi sasarannya.
            Salah satu tipe komunikasi sosial dan komunikasi pembangunan yang paling menonjol adalah difusi. Difusi merupakan proses dimana inovasi tersebar ke dalam sistem sosial. Oleh karen itu, difusi dipandang sebagai kajian komunikasi tersendiri yang memfokuskan tentang pesan-pesan yang berupa gagasan baru.
Dengan demikian sangat jelas bahwa komunikasi dan pembangunan merupakan dua aspek ilmu yang sangat memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Yang mana pembangunan merupakan perubahan menuju hal yang lebih baik. Untuk menuju pada perubahan yang sesuai dengan keinginan, maka dibutuhkan strategi serta penerapan dari komunikasi yang baik pula. Dalam menentukan dan menjalankan strategi pembangunan maka kekompakan antara satu dengan yang lainnya sangatlah dibutuhkan. Agar tercapai suatu pembangunan atau perubahan yang diinginkan sesuai dengan harapan.
Dari paparan diatas dapat kita cermati adanya pemaparan yang berkenaan tentang pentingnya komunikasi social dan pembangunan. Karena pada konteks komunikasi, social, serta pembangunan. Ketiga aspek tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. Dalam hidup bersosial komunikasi sangat diperlukan untuk saling memahami sesama makhluk social. Dalam pembangunan pun, komunikasi sangat pereran aktif dalam hal ikut menxukseskan jalannya pembangunan yang diinginkan untuk tercapai.
Dan jelas terlihat bahwa komunikasi social dan pembangunan merupakan hal yang penting untuk dikaji serta diterapkan dalam kehidupan manusia. 
Analisa Pembangunan di Indonesia
     Indonesia, merupakan sebuah Negara yang dipimpin oleh seorang presiden. Pada tahun 1945 berkat kerja keras dan perjuangan dari Bung Karno dan Bung Hatta beserta seluruh pemuda Indonesia pada saat itu,  telah berhasil merebut kemerdekaan dari jajahan Belanda dan beberapa Negara lainnya. Sampai saat ini 2010, sudah lebih dari 60 tahun bangsa Indonesia merasakan kemerdekaan. Namun, jika kita lihat realitas pada masyarakat Indonesia, apakah semua masyarakat Indonesia telah ikut merasakan manisnya kemerdekaan ?
    Mungkin jawabannya akan berbeda. Bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan akan menjawab tentu kemerdekaan telah mereka rasakan. Dikarenakan cepatnya pembangunan yang dilakukan diperkotaan. Namun, bagi masyarakat pedesaan, apakah mereka akan mejawab sama seperti masyarakat dikota ?
    Hal ini dikarenakan  pembangunan yang dijalankan tidak merata. Hedebro (1979) mengidentifikasikan tiga aspek komunikasi dan pembangunan yang berkaitan dengan analisisnya yaitu :
•    Pendekatan yang berfokos pada pembangunan suatu bangsa, dan berbagai media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut,
•    Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa dalam pembangunan social, namun jauh lebih spesifik,
•    Pendekatan yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas local atau desa.
     Tujuan Umum (goals) pembangunan adalah : 
Proyeksi terjauh dari harapan-harapan dan ide-ide manusia, komponen-komponen dari yang terbaik yang mungkin, atau masyarakat ideal terbaik yang dapat dibayangkan.
Tujuan Khusus (objektives) pembangunan adalah :
Tujuan jangka pendek, biasanya yang dipilih sebagai tingkat pencapaian sasaran dari suatu program tertentu. (Suld and Tyson 1978).
   Target Pembangunan adalah :                                         
Tujuan-tujuan yang dirumuskan secara konkret, dipertimbangkan rasional dan dapat direalisasikan sebatas teknologi dan sumber-sumber yang tersedia, yang  ditegakkan sebagai aspirasi antara suatu situasi yang ada dengan tujuan akhir pembangunan.
    Jika diamati dari tahun ketahun, pembangunan di Indonesia terkesan sebagai pembangunan yang muluk-muluk. Saya berani berpendapat dan berasumsi seperti ini karena kenyataan yang kita dapati dilapangan. Banyak pembanguna yang kita lihat dikerjakan setengah-setengah, semangatnya hanya pada awal saat proyek dijalankan. Namun, Setelah setengah jalan mulai terlihat ketidakseriusan untuk membuat pembangunan serta perubahan tersebut.
    Pembangunan yang terjadi juga sering kali merupakan pembangunan untuk kepentingan pribadi. Namun, itu semua dapat berjalan dengan baik, jika kita semua saling menghargai satu sama lain, saling membantu untuk menjaga apa yang telah kita miliki bersama. Karena merusak juga sudah merupakan salah satu tradisi, kebiasaan atau sejenisnya bagi masyarakat Indonesia. Jika antara pemerintah dan masyarakat sama-sama memiliki rasa tanggung jawab yang besa, untuk menjaga. Maka dapat diprediksikan pembangunan yang telah ada akan dapat terrus berkembang. 
    Dalam melaukan pembangunan maupun perubahan, tidak hanya dilakukan dengan biasa saja. Namun, perlu adanya strategi-strategi khusus agar pembangunan yang jalankan sesuai dengan recana yang diinginkan.
Peran Komunikasi dalam Pembangunan
Schramm (1964) merumuskan tugas pokok komunikasi dalam suatu perubahan sosial dalam rangka pembangunan nasional, yaitu :
1.    Menyampaikan kepada masyarakat, informasi tentang pembangunan nasional, agar mereka memusatkan perhatian pada kebutuhan akan perubahan, kesempatan dan cara mengadakan perubahan, sarana-sarana perubahan, dan membangkitkan aspirasi nasional. 
2.    Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pembuatan keputusan, memperluas dialog agar melibatkan semua pihak yang membuat keputusan mengenai perubahan, memberi kesempatan kepada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan mendengarkan pendapat rakyat kecil, dan menciptakan arus informasi yang berjalan lancar dari bawah ke atas.
3.    Mendidik tenaga kerja yang diperlukan pembangunan, sejak orang dewasa, hingga anak-anak, sejak pelajaran baca tulis, hingga keterampilan teknis yang mengubah hidup masyarakat.
Selain itu, Schramm juga mengemukakan peran lain dari komunikasi dalam pembangunan, yaitu pada media massa. Media massa menurut Schramm secara sendirian atau bersama lembaga lain dapat  melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1.    Sebagai pemberi informasi. Tanpa media massa sangatlah sulit untuk menyampaikan informasi secara cepat dan tepat waktu seperti yang diharapkan oleh suatu negara yang sedang membangun.
2.    Pembuatan Keputusan. Dalam hal ini media massa berperan sebagai penunjang karena fungsi ini menuntut adanya kelompok-kelompok diskusi yang akan membuat keputusan, dan media massa menyampaikan bahan untuk didiskusikan serta memperjelas masalah yang sedang diperbincangkan.
3.    Sebagai Pendidik. Sebagian dapat dilaksanakan sendiri oleh media massa, sedangkan bagian yang lainnya dikombinasikan dengan komunikasi antarpribadi. Misalkan program-program pendidikan luar sekolah, atau siaran pendidikan.
Peran lain dari media massa, dalam pembangunan ialah :


1.    Meluaskan wawasan masyarakat
2.    Memfokuskan perhatian masyarakat kepada pembangunan
3.    Meningkatkan aspirasi
4.    Membantu mengubah sikap dan praktek yang dianut
5.    Memberi masukan untuk saluran komunikasi antar pribadi
6.    Memberi status.
7.    Memperlebar dialog kebijakan
8.    Menegakkan norma-norma social
9.    Membantu membentuk selera
10.  Mempengaruhi nilai-nilai yang kurang teguh dianut dan menyalurkan sikap  yang lebih kuat.


 Paradigma yang Relevan
Pengertian paradigma itu sendiri adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya. Konsekuensinya, paradigma ini akan membentuk citra subyektif seseorang—mengenai realita—dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.
Paradigma juga merupakan sumber sikap dan perilaku seseorang berkenaan dengan tindakan memahami dan menafsirkan suatu hal. Dengan kata lain, manakala seseorang menguraikan sesuatu yang dilihat dan dialaminya, sebenarnya orang tersebut sedang menguraikan pandangannya. Semua itu, artinya, dia tengah menjabarkan dirinya sendiri, citra subyektifnya, persepsinya, serta pandangannya yang dilandasi oleh paradigmanya. Penafsiran masing-masing orang tentang sesuatu hal menggambarkan pengalaman orang tersebut sebelumnya. Semakin sadar seseorang akan paradigma yang dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya, maka orang tersebut akan semakin bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi. Dia akan semakin terbuka dan terus menguji paradigmanya berdasarkan realita baru yang ditemuinya, mendengarkan orang lain, dan bersikap terbuka terhadap persepsi orang lain sehingga mendapatkan gambaran lebih besar dan obyektif. Akhirnya, terjadilah penguatan atau malah perubahan paradigma. Perubahan ini bersifat kuat dan mampu menggerakkan seseorang beralih dari satu cara pandang ke cara pandang yang lain. Paradigma seseorang terlepas dari benar atau salah adalah sumber dari sikap perilakunya, yang kemudian akan menjadi sumber dari hubungan orang tersebut dengan orang lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


A.    Kesimpulan dan Saran
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pembangunan yang dilakukan dinegara kita tercinta Indonesia masih belum merata. Hal ini terlihat masih adanya daerah-daerah terpencil yang belum merasakan perubahan. Jika kita telusuri, mungkin masih ada daerah atau desa-desa terpencil yang sampai saat ini masih belum terjamah oleh pemerintah. Namun, walau bagaimanapun pemerintah telah melakukan upaya serta strategi-strategi pembangunan untuk melakukan pembangunan secara baik. Jika itu masih belum dapat mewujudkan pembangunan yang merata, maka hanya dua hal yang perlu untuk diperbaiki, yaitu masyarakat dan pemerintah. Masyarakat harus dibimbing, diberikan pengarahan agar menjaga apa yang ada. Serta mencintai pembangunan demi kemajuan bersama. Dan pemerintah juga harus dibukakan matanya untuk melihat bagaimana penderitaan-penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat. Mungkin dengan saling menghargai dan menjaga maka akan terwujud suatu pembangunan yang indah, merata, serta menyeluruh. 







Daftar Pustaka
http://biropembangunan.acehprov.go.id/
http://www.blogger.com/favicon.ico /komunikasi-sosial-pembangunan/
http://iphoelmargin.blogspot.com/2007/02/human-peace-paradigma-baru-pembangunan.html
http://malezgw.blogspot.com/2010/02/i.html

Komunikasi Politik

BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum, komunikasi memiliki arti sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan, melalui media tertentu untuk mendapatkan feedback atau umpanbalik. Sedangkan politik merupakan usaha atau cara yang ditempuh oleh seseorang untuk menjankan serta mewujudkan suatu keinginan. Dan politik merupakan kajian tentang kekuasaan (power) atau seni memerintah.   
Dan secara sederhana komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara “yang memerintah” dan “yang diperintah”.
Istilah dari komunikasi politik mulai sering diperbincangkan setelah terbit tulisan dari Gabriel Almond yang berjudul The Politic of the Development Areas pada tahun 1960. Menurut Almond, komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang selalu ada dalam setiap system politik. Dan komunikasi politik bukanlah fungsi yang berdiri sendiri, akan tetapi komunikasi politik merupakan proses penyampaian pesan yang terjadi pada saat berjalannya fungsi-fungsi yang lain. Dan komunikasi politik merupakan salah satu fungsi dari setiap system komunikasi. Fungsi-fungsi tersebut ialah : komunikasi politik, sosialisasi dan rekrutmen politik, artikulasi kepentingan, agregrasi kepentimgan, pembuatan aturan, pengadilan atas pelaksanaan aturan ( rule adjudication).
       Urgensi komunikasi politik, sistem politik sangat berpengaruh dari input yang datang dari lingkungan maupun khalayak yang kemudian berproses menjadi output dan kemudian kembali kepada lingkungan menjadi feed back, dimana input terdiri dari dukungan-dukungan dan tuntutan. Sementara output merupakan kebijakan pemerintahan, legislative, eksekutif, dan yudiaktif.  
    Dengan komunikasi politik rakyat memberikan dukungan, aspirasi, bahkan rakyat dapat menjadi pengawasan. Karena politik Indonesia yang selalu mengatasnamakan dari rakyat dan utnuk rakyat. Hal-hal inilah yang sering dilakukan oleh politisi kita, Secara perasional komunikasi politik ini juga memberikan contoh-contoh konkrit dalam interaksi komunikasi maupun politik, baik dalam lingkup nasional, regional maupun internasional.
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam prakteknya urgensi bisa terjadi pada situasi apapun. Ia merupakan kondisi yang sifatnya temporer yang bisa disebabkan oleh adanya peluang atau kesempatan, ancaman, dan atau krisis (Timothy R.Clark,Epic Change, 2008). Suatu kesempatan merupakan tantangan yang bersifat adaptif; apakah yang tersembunyi atau di luar jangkauan. Tingkat urgensinya relatif paling rendah. Sementara, ancaman merupakan tantangan adaptif yang tampak dan dapat menekan atau mengganggu daya saing perusahaan. Derajad urgensinya termasuk medium. Sedangkan krisis merupakan tantangan adaptif yang tampak jelas dan keberadaannya sangat mengancam posisi daya saing perusahaan. Tingkat urgensinya paling tinggi.
Secara sederhana Komunikasi Politik adalah komuniakasi yang melibatkan pesan-pesan politik baik yang berasal dari komunikator ataupun komunikan. Sama halnya dengan ilmu manajemen, yang mana keberhasilan dari seorang manager juga sangat tergantung pada bagaimana dia mampu membangun komunikasi dengan bawahannya. Sehingga bawahan dapat memahami dengan baik apa yang sebenarnya diinginkan oleh bos atau atasannya. Dan terciptalah komunikaasi yang efektif. Dan demikian juga halnya dalam dunia politik, membangun komunikasi antar sesame elit sangatlah penting.
 Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa  untuk diperjuangkan menjadi public policy. (Miriam Budiardjo)
Strategis, persuasif, dan efektif atau tidak komunikasi politik, bergantung bukan hanya pada “who,say,what,to whom,with what effect” tapi juga ditentukan dengan sejauh mana komunikasi politik itu dapat memposisikan dirinya sebagai media interpersonal,,,meski berposisi sebagai media public.
Prinsip utama dari komunikasi politik ialah :
1.    Fairness, dalam arti kejujuran, keadilan, dan kesetaraan kedudukan, serta tanpa diskriminasi.
2.    Transparency (keterbukaan), dari semua kandidat dalam menyampaikan visi dan misi serta dalam menjanjikan program kerjanya, diharapkan dilakukan dengan terbuka, tanpa ada yang ditutup-tutupi.
3.    Accountability, dalam bentuk pertanggungjawaban kepada public atas setiap bentuk pelayanan kepada masyarakat.
4.    Independensi, dalam arti setiap kemasan symbol komunikasi politik para kandidat seharusnya terbebas dari segala ketergantungannya dengan kepentingan pihak manapun. Seperti kepentingan kekuasaan, politik, ekonomi dan lain-lain yang pada hari kemudian dapat mengakibatkan politik balas budi.
5.    Impartiality, dalam arti kandidat benar-benar memberikan jaminan ketidakberpihakan mereka kepada apa, siapa, dan pihak manapun kecuali, atau selain keberpihakan pada nilai-nilai kebenaran, keadilan dan kepentingan daerah / nasional, melebihi kepentingan kelompok pendukung.
Saat ini, masyarakat Indonesia tengah dihinggapi kepanikan luar biasa. Sumbernya bermula dari kebingungan masyarakat terhadap perilaku elite negara. Kaum elite sengaja atau tidak, telah membuat masyarakat tak memiliki figur yang dapat dipercayai. Dengan kata lain, para elite-elite itu sendiri yang telah membuat masyarakat hilang kepercayaan akan mereka. Ujung-ujungnya ialah kontraproduktif, yaitu munculnya apatisme terhadap pergerakan dan perjuangan bangsa ini.
Kebingungan masyarakat ini masih ditambah dengan banyaknya peraturan yang tumpang tindih. Sering kali peraturan yang satu dibuat untuk mengakali atau melamahkan peraturan sebelumnya. Bahkan sering kita dengar dari masyarakat “peraturan dibuat untuk dilanggar, kalau tidak dilanggar tidak akan ada peraturan baru”.  Hal ini terlihat dari beberapa kasus yang terjadi pada elite politik, pada pasal yang satu yang bersangkutan sudah jelas bersalah. Namun, pada pasal yang lain dapat dibebaskan. Dengan demikian sangat jelas terlihat bahwa hokum di Negara kita Indonesia masih begitu lemah.
Pada tahap ini, kita harus berhati-hati, jangan sampai urgensi mematahkan peraturan yang sudah ada.  Kita ketahui bahwa urgensi adalah keadaan mendesak. Sedemikian mendesaknya, sehingga kita tidak sempat memikirkan atau menganalisis apa yang terjadi atau apa yang akan kita lakukan untuk mengatasinya. Ilustrasinya adalah situasi tatkala kita ditodong sepucuk senjata. Pada keadaan seperti itu kita tidak dapat berpikir dengan jernih, meski kita sadar bahwa kita mesti melakukan sesuatu untuk melawan dan bertahan hidup.  Situasi seperti itu sejatinya jarang terjadi. Itu sebabnya tidak serta merta semua persoalan dapat disebut sebagai urgensi. Oleh karenanya pula, jangan sampai urgensi mengalahkan peraturan yang sudah ada.
Di Indonesia, pada saat system politik dijalankan masih terlihat adanya politik yang tidak sehat. Namun, hal yang demikian dapat kita cegah dan diperbaiki dengan sama-sama menghargai dan mentaati segala peraturan yang ada.

Propaganda
Analisis propaganda dimulai ketika pecahnya perang dunia I dan berlanjut ketika perang dunia II pecah dan menghasilkan suatu focus kajian kembar yaitu : (a) mengenai motif motif komunikator dan (b) symbol symbol kuncim yang menjadi isi pesan. Keduanya menjadi kunci bagi siapa saja yang ingin mengkaji tentang “teknik teknik propaganda” Dalam kegiatan komunikasi politik dapat menggunakan berbagai bentuk spesialisasi komunikasi seperti propaganda, jurnalistik, retorika, public relations, publicity. Yang paling sering digunakan di antara bentuk kegiatan tersebut yaitu propaganda politik, terutama pada waktu kampanye pemilihan kandidat presiden atau pemilihan wakil-wakil rakyat. Di dalam kegiatan kampanye dibantu pula oleh kegiatan melalui pers yaitu dengan menggunakan news item, editorial dan advertensi politik. Dalam kegiatan komunikasi internasional maka bentuk kegiatan public relations merupakan bentuk yang paling disenangi. karena public relations menempatkan komunikan (individu, kelompok, bangsa) pada posisi yang sama. Hal ini sesuai ketentuan yang tertuang dalam Piagam PBB. Propaganda politik sangat bergantung kepada sistem politik tempat propaganda itu dilakukan.
Kegiatan propaganda politik lebih tinggi tingkat intensitas penggunaannya yaitu pada waktu kampanye pemilihan kandidat presiden, pemilihan wakil-wakil rakyat, pada waktu menyebarkan ide-ide baru atau segala objek yang bersifat baru.
Bentuk Spesialisasi Public Relations : Karakter, Mengembangkan Sistem Demokrasi, Mengembangkan Sistem Umpan Balik, Public Relations Dalam Infrastruktur. Public relations sebagai bentuk kegiatan yang sering digunakan baik dalam kegiatan secara struktural maupun secara fungsional. Public relations merupakan kegiatan yang paling demokratis, karena selain komunikasi bersifat dua arah juga dalam hal orientasinya lebih memperhatikan kondisi komunikan.
Dalam kegiatan komunikasi internasional, khususnya dalam transaksi komunikasi, maka public relations merupakan bentuk kegiatan yang sangat disenangi, karena tidak tampak kecenderungan sikap saling mendominasi. Kegiatan public relations menempatkan komunikan (individu, kelompok, bangsa/negara) pada tangga utama sebagai subjek dan bukan hanya sebagai objek. Empat sasaran utama public relations, yaitu: menumbuhkan pengertian khalayak (public understanding), menumbuhkan dukungan khalayak (public support), menumbuhkan kerja sama khalayak (public cooperation), dan menumbuhkan kepuasan publik (public confidence).
  Dalam praktek politik, komunikasi politik begitu berperan penting. Dan dalam praktek politik ada beberapa hal lain yang juga berperan berbagai hal lain antara lain seperti :
Pesan Politik
Merupakan pernyataan yang disampaikan baik secara tertulis maupun tidak tertulis, dalam bentuk verbal maupun nonverbal, dengan tersembunyi atau pun tidak tersembunyi, disadari ataupun tidak disadari, yang isinya mengandung nilai politik. Misalnya : pidato politik, UU kepartaian, UU pemilu, pernyataan politik, artikel, buku, berita (surat kabar ) radio, polisi politik, spanduk (baliho), iklan politik, propaganda, perang urat syaraf (debat), makna logo, warna baju, bendera, bahasa tubuh, dan hal-hal lainnya yang mengandung pesan-pesan serta makna politik.
Komunikator Politik
Komunikasi politik tidak hanya menyangkut partai politik, melainkan juga lembaga pemerintah (legeslatif, eksekutif). Dengan demikian, sumber atau komunikator politik adalah orang-orang yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang menyangkut dan mengandung makna (bobot politik). Seperti Presiden, Mentri, anggota DPR, MPR, KPU, Gubernur, Bupati / Walikota, DPRD, Politisi, dan masyarakat yang dapat mempengaruhi jalannya pemerintahan.
Fungsi Komunikasi Politik
Komunikasi politik menurut McNair memiliki 5 fungsi dasar yaitu :
1.    Memberikan informasi kepada masyarakat tentang yang terjadi disekitarnya. Disini media komunikasi memiliki fungsi pengamatan, monitoring, terhadap hal yang terjadi.
2.    Mendidik masyarakat terhadap arti dan signifikansi fakta yang ada. Disini para jurnalis diharapkan melihat fakta yang ada disekitarnya. Yang bertujuan agar tidak adanya pilihkasih atau memihak. Agar meliput dan membuat berita yang objektif, agar dapat mendidik masyarakat atas realitas yang terjadi.
3.    Menyediakan diri sebagai platform untuk menampung masalah-masalah politik,  sehingga bisa menjadi wacana dalam pembentukan opini public, dan mengenbalikan hasil dari opini itu kepada masyarakat kembali. Dengan demikian masyarakat dapat menilai secara demokrasi.
4.    Membuat publikasi yang ditujukan kepada pemerintah.
5.    Dalam masyarakat yang demokratis, media politik berfungsi sebagai saluran advokasi yang bisa membantu agar kebijakan dan program-program lembaga politik dapat disalurkan kepada media massa.
Humas Politik
Kata humas (hubungan masyarakat) merupakan aktivitas komunikasi dua arah dengan public (perusahaan, organisasi, dsb), yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, dan saling membantu serta kerjasama. Sebagai sebuah aktifitas, humas dianalogkan dengan soft selling dalam dunia pemasaran, dan dianalogikan dengan human relation dalam dunia personalia, sedangkan dalam dunia politik, humas dianalogikan sebagai propaganda atau publisitas.
Menurut McNair (2003) humas politik berkenaan dengan 4 kegiatan yaitu :
1.    Management media, meliputi aktivitas merancang dan memelihara suatau hubungan positif antara elit-elit politik dengan media. Sebagai contoh dalam hal ini ialah menjelang pemilu kada 2011, bagaimana actor politik memperkenalkan serta mempromosikan dirinya pada khalayak melalui media. Dengan tujuan khalayak akan memilih dirinya untuk menjadi kepala daerah.
2.    Management image, dalam hal ini meliputi pembuatan iklan, logo, slogan, foto yang dapat membentuk nilai-nilai positif dari khalayak pada calon-calon kepala daerah, calon legeslatif dan sebagianya. Atau membangun image organisasi seperti partai atau departemen.
3.    Komunikasi internal, meliputi aktifitas dalam membangun atau menyediakan saluran komunikasi internal sebagai upaya dalam menciptakan identitas kelompok, kebersamaan serta kesatuan. Komunikasi internal juga menjadi sarana bagi khalayak untuk dapat mengetahui berbagai hal tentang suatu kelompok politik seperti partai, instansi dan sebagainya. Bentuk nyata dari komunikasi internal ialah seperti penerbitan media internal (majalah, tabloid) Yang intinya komunikasi internal bertujuan untuk menciptakan ruang-ruang public sebagai ajang diskusi dan sebagainya.
4.    Management informasi, kegiatan ini meliputi aktifitas dari menyampaikan, baik itu dipercepat atau diperlambat, memanipulasi informasi yang bertujuan untuk menjaga image dari (politikus, partai, maupun departement).
Untuk membentuk citra atau nilai-nilai yang positif dari khalayak atau masyarakat, ada beberapa kiat yang harus dijalankan diantaranya yaitu : melakukan publikasi, pidato, kegiatan pelayanan masyarakat, serta media instansi. Hubungan pers dan politik dan antara media pemberitaan dengan pemerintah, telah lama menjadi perhatian ilmu ini. Adapun perhatian mengenai hubungan antara pemerintah dan media dimulai pada abad 18 karena saat itu di inggris kekuatan dari pers telah hampir menyamai kekuatan dari pemerintah. Bahkan diyakini merupakan sebuah kekuatan yang tak terkendali dan membahayakan bagi pemerintah dan patut dicatat sebagai pilar ke empat dari demokrasi.
Periklanan Politik
Iklan kini tidak lagi sekadar alat promosi barang dan jasa. Fungsinya pun telah bergeser dari alat marketing menjadi instrumen public relations (PR). Bahkan, kini fungsi iklan mendiversifikasi pula dari alat marketing produk barang komersial menjadi instrumen marketing politik. Instrumen yang terakhir ditujukan untuk mengangkat citra dan popularitas tokoh yang sedang berjuang dalam kompetisi politik.
Karena iklan tokoh-tokoh politik itu terkait dengan upaya mereka untuk diperkirakan begitu menjadi calon presiden, legeslatif, dan lainnya yang berkecimpung dalam dunia politik, sangatlah mungkin tema-tema iklan pada babak berikutnya akan menggunakan teks, tema, serta gambar yang isinya saling serang. Saling mengkritik. Bahkan, saling melontarkan kecaman untuk menjatuhkan popularitas lawan politik masing-masing. Tren itu sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari fenomena marketing politik. Dalam konsep marketing politik, program kerja calon pemimpin politik disamakan dengan produk barang dan jasa. Artinya, bisa ''dijual-belikan'' melalui pendekatan advertorial.
Craven (1996) mengkatagorikan teknik iklan kedalam dua hal, yaitu :
1.    Imbauan iklan ( advertising appeal ) bertujuan untuk menarik tanggapan komunikasi dari suatu iklan. Imbauan merupakan pesan untuk menumbuhkan keinginan komunikasn untuk memenuhi kebutuhan yang terpendam. Daya tarik ini dapat dikatakan merupakan dasar dari kandungan iklan, dan merupakan suatu cara untuk menjelaskan bagaimana iklan itu bekerja memotivasi, serta menarik perhatiaan komunikan.
2.    Eksekusi iklan ( advertising execution ) adalah bagaimana kandungan iklan itu disampaikan.
Opini Publik     
Opini adalah tanggapan aktif terhadap rangsangan, tanggapan yang disusun melalui interpretasi personal yang diturunkan dan untuk membentuk citra. Setiap opini merefleksikan organisasi yang komplek yang terdiri atas tiga komponen : kepercayaan, nilai, dan pengharapan. Opini Publik adalah kumpulan pendapat individu terhadap masalah tertentu yang mempengaruhi suatu kelompok (masyarakat).
Opini publik merupakan hal yang dapat disampaikan oleh siapapun. Karena opini merupakan pendapat, jadi semua orang berhak menyampaikan pendapatnya selagi itu tidak merugikan orang lain. Maka dari itu seorang actor politik harus berusaha semaksimal mungkin dan sering kali dengan cara apapun untuk membentuk opini dan citra yang baik dari publik.
Opini publik adalah efek komunikasi dalam bentuk pernyataan yang bersifat kontroversial dari sejumlah orang, sebagai pengekspresian sikap terhadap masalah sosial yang menyangkut kepentingan umum. Jadi, opini publik muncul dimasyarakat karena ada persoalan yang menyangkut kepentingan bersama. Namun, pendapat yang ditimbulkan dapat berbeda-beda. Mungkin akan ada yang pro dan kontra.
Opini dibentuk untuk menanamkan citra yang baik. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi2 yg diterima oleh seseorang. Untuk dapat mengetahui bagaimana citra seseorang terhadap suatu objek, dapat dilihat dari dari sikapnya terhadap objek tersebut. Karena tdk ada teori sikap atau aksi sosial yg tdk didasarkan pd penyelidikan ttg dasar2 kognitif. Komunikasi secara tdk langsung mnimbulkan prilaku trtntu, tetapi cnderung mmpngaruhi cara kita dlm mengornanisasikan citra kita. (Danasaputra, 1995).
Frank jefkins, dlm bukunya Publik Relation (1984), mengemukakan jenis-jenis citra, antara lain ialah:
    The mirror image, cerminan citra.
    The current image, citra masih hangat.
    The multiple image, citra yang berlapis.
Dalam penerapan ilmu politik, bagaiman seorang elite atau actor politik membentuk citra yang baik tentang dirinya. Biasanya itu dilakukan saat sang actor memiliki suatu kepentingan seperti kampanye dan sebagainya. Namun, kita sangat berharap pembentukan citra yang baik oleh actor politik yang tercipta dari opini public tidak hanya dilakukan untuk kepentingan pribadi. Dan kita juga berharap agar para actor serta elite politik tidak membentuk citra yang palsu, dalam artian baik hanya jika dilihat oleh public.
Efek Komunikasi Politik
Kata efek sering digantikan dengan kata-kata lain seperti dampak, pengaruh, umpanbalik, dan sebagainya. Dalam komunikasi, efek dari komunikasi ialah perubahan yang terjadi pada diri komunikan setelah menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Misalnya pada waktu melakukan kampanye pilkada, saat actor politik yang juga berperan sebagai komunikator menyampaikan pesan-pesan politiknya kepada khalayak yang saat itu menjadi komunikan untuk mendukung serta memberikan kepercayaan mereka kepanya . Setelah kampanye selesai, mungkin akan ada sebagian atau lebih dari komunikan akan memilih mereka saat pilkada. Jadi efek dari komunikasi yang terjadi ialah baik, karena komunikator berhasil membujuk komunikan. Dan tujuan dari komunikator pun tercapai.
Brian McNair (2003) menganjurkan sebagai aturan umum, bahwa efek dari komunikasi politis tidak hanya ditentukan oleh isi dari pesan komunikasi politis itu sendiri, tetapi juga oleh konteks historis dimana proses komunikasi itu berlangsung, terutama pada lingkungan politis yang berlaku disetiap waktu. Mutu pesan, kesempurnaan dan keterampilan tentang konstruksinya sama sekali tidak berarti jika pendengar tidak mau menerima.
Dan menurut McNair efek komunikasi politik dapat dilihat melalui tiga cara yaitu :
1.    Bagaimana orang-orang yang menjadi khalayak yang diharapkan (intended audiens) terpengaruh oleh pesan-pesan komunikasi politik. Sehingga kemudian membandingkan tanggapan mereka dengan kelompok lain yang signifikan.
2.    Bagaiman perilaku pemilih sehubungan dengan strategi komunikasi yang dilakukan konsisten dalam suatu kampanye politik.
3.    Bagaimana mengisolasikan efek-efek dari unsur-unsur komunikasi (komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek/feedback) tertentu. Dimana teknik untuk pencarian data untuk masing-masing unsure komunikasi ini mempunyai batasan metodologisnya.



    BAB III   
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan dan saran
Komunikasi dan politik. Komunikasi politik secara keseluruhan tidak bisa dipahami tanpa menghubungkannya dengan dimensi-dimensi politik serta dengan segala aspek dan problematikanya. Kesulitan dalam mendefinisikan komunikasi politik terutama dipengaruhi oleh keragaman sudut pandang terhadap kompleksitas realitas sehari-hari. Jika komunikasi dipahami secara sederhana sebagai “proses penyampaian pesan”, tetap saja akan muncul pertanyaan, apakah dengan demikian komunikasi politik berarti “proses penyampaian pesan-pesan politik.” Banyaknya pendapat terkadang dapat menumbulkan permasalahan dan kesenjangan. Walaupun sebernarnya itu tidak perlu dipermasalahkan, karena perbedaan merupakan Rahmad yari yang kuasa. Namun, dalam dunia politik, perbedaan dapat menjadi suatu tolak ukur bagi anggota politik. Baik antara parpol, legeslatif dan sebagainya. Dari perbedaanlah masyarakat akan menilai.
Komunikasi politik hanya marak pada saat-saat tertentu, seperti pemilihan presiden, caleg, pilkada, dan kegiatan-kegiatan politik lainnya. Namun, di Indonesia saat kegiatan politik berlangsung masih terlihat adanya hal-hal yang tidak wajar. Masih terlihat adanya persaingan yang kurang sehat.
Hal yang kata inginkan adalah system politik, serta komunikasi politik di Negara kita berjalan dengan baik. Tanpa harus ada hal-hal yang dapat mengacaukan.


DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar, 2003. Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi Komunikasi Politik Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Nimmo Dan, Komunikasi Politik Khalayak dan Efek,  judul asli political Communication and Publik Opinion and America, penerjemah : Tjun Surjaman, cet ketiga Agustus 2001, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Jumat, 20 Mei 2011

Format Berita pada Media TV

Dalam penulisan berita pada umumnya teknik yang digunakan ialah sama, serta dalam sebuah berita haruslah memenuhi unsur 5W+1H. Namun, yang membedakannya ialah pada media apa berita itu akan dipublikasikan (cetak / elektronik). Dalam penulisan berita di Televisi ada beberapa teknik atau langkah-langkah penulisan yang harus diperhatikan diantaranya ialah :
Memilih Format Berita TV
Sebelum melakukan peliputan, seorang reporter dan cameramen harus mempersiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan saat peliputan. Peralatan standar peliputan yang harus dilengkapi diantarnya ialah :
a. Camera Video
b. Battery
c. Microphone
d. Tripod
e. Built-in lampu
f. Kaset
Berita di media televisi dapat disampaikan dalam berbagai format. Untuk menentukan format mana yang akan dipilih, tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor itu antara lain:
• Ketersediaan gambar ; Jika gambar yang dimiliki sangat terbatas, maka reporter akan sulit untuk menulis naskah berita yang panjang. Maka berita dibuat dalam format lebih singkat dan padat, atau dibuat dalam format tanpa gambar sama sekali.
• Momen terjadinya peristiwa atau perkembangan peristiwa yang akan diberitakan ; Perkembangan terkini dari suatu peristiwa baru sampai ke produser, ketika siaran berita sedang berlangsung. Sedangkan perkembangan itu terlalu penting untuk diabaikan. Jika ditunda terlalu lama, perkembangan terbaru pun menjadi basi, atau stasiun TV lain (kompetitor) akan menayangkannya terlebih dahulu.
Maka format-format berita pada media televise itu antara lain ialah :

1. Reader
Reader adalah format berita TV yang paling sederhana, hanya berupa lead in yang dibaca presenter. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar ataupun grafik. Hal ini dapat terjadi karena naskah berita dibuat begitu dekat dengan saat deadline, dan tidak sempat dipadukan dengan gambar.
2. Voice Over (VO).
Voice Over adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter seluruhnya. Ketika presenter membaca tubuh berita, gambar pun disisipkan sesuai dengan konteks isi narasi.
Natsound (natural sound, suara lingkungan).
Suara yang terekam dalam gambar bisa dihilangkan. Tetapi, biasanya natsound tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa yang diberitakan.
3. Voice Over – Grafik
Voice Over – Grafik merupakan format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan oleh presenter seluruhnya. Namun, ketika presenter membaca tubuh berita, tidak ada gambar yang menyertainya kecuali hanya grafik atau tulisan. Hal ini mungkin terpaksa dilakukan karena peristiwa yang diliput sedang berlangsung dan redaksi belum menerima kiriman gambar peliputan yang bisa ditayangkan.
4. Sound on Tape (SOT).
SOT merupakan format berita TV yang hanya berisi lead in dan soundbite dari narasumber. Presenter hanya membacakan lead in berita, kemudian disusul oleh pernyataan narasumber (soundbite). Format berita ini dipilih jika pernyataan narasumber dianggap lebih penting ditonjolkan daripada disusun dalam bentuk narasi.
5. Voice Over – Sound on Tape (VO-SOT).
VO-SOT adalah format berita TV yang memadukan voice over (VO) dan sound on tape (SOT). Lead in dan isi tubuh berita dibacakan presenter. Lalu di akhir berita dimunculkan soundbite dari narasumber sebagai pelengkap dari berita yang telah dibacakan sebelumnya. Format VO-SOT dipilih jika gambar yang ada kurang menarik atau kurang dramatis, namun ada pernyataan narasumber yang perlu ditonjolkan untuk melengkapi narasi pada akhir berita. Total durasi diharapkan tak lebih dari 60 detik, di mana sekitar 40 detik untuk VO dan 20 detik untuk soundbite.
6. Package (PKG).
Package adalah format berita TV yang hanya lead in-nya dibacakan oleh presenter, tetapi isi berita merupakan paket terpisah, yang ditayangkan begitu presenter selesai membaca lead in. Paket berita sudah dikemas jadi satu kesatuan yang utuh dan serasi antara gambar, narasi, soundbite, dan bahkan grafis. Format ini dipilih jika data yang diperoleh sudah lengkap, juga gambarnya dianggap cukup menarik dan dramatis.
7. Live on Cam.
Live on Cam merupakan format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau lokasi peliputan. Sebelum reporter di lapangan menyampaikan laporan, presenter lebih dulu membacakan lead in dan kemudian ia memanggil reporter, di lapangan untuk menyampaikan hasil liputannya secara lengkap. Laporan ini juga bisa disisipi gambar yang relevan.
8. Live on Tape (LOT)
Live on Tape adalah format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian, namun siarannya ditunda (delay). Jadi, reporter merekam dan menyusun laporannya di tempat peliputan, dan penyiarannya baru dilakukan kemudian.
9. Live by Phone.
Live by Phone merupakan format berita TV yang disiarkan secara langsung dari tempat peristiwa dengan menggunakan telepon ke studio. Lead in berita dibacakan presenter, dan kemudian presenter memanggil reporter yang ada di lapangan untuk menyampaikan laporannya. Wajah reporter dan peta lokasi peristiwa biasanya dimunculkan dalam bentuk grafis.
10. Phone Record.
Phone Record merupakan format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara tunda (delay). Format ini jarang digunakan, dan biasanya hanya digunakan jika diperkirakan akan ada gangguan teknis saat berita dilaporkan secara langsung.
11. Visual News.
Visual News merupakan format berita TV yang hanya menayangkan (rolling) gambar-gambar yang menarik dan dramatis. Presenter cukup membacakan lead in, dan kemudian visual ditayangkan tanpa tambahan narasi apa pun, seperti apa adanya. Format ini bisa dipilih jika gambarnya menarik, memiliki natural sound yang dramatis (misalnya: suara jeritan orang ketika terjadi bencana alam atau kerusuhan, dan sebagainya).
Vox Pop.
Vox pop berarti “suara rakyat.” Vox pop bukanlah format berita, namun biasa digunakan untuk melengkapi format berita yang ada. Isinya merupakan komentar atau opini dari masyarakat tentang suatu isyu tertentu. Misalnya, apakah mereka setuju jika pembangunan gedung DPR-RI dilanjutkan. Jumlah narasumber yang diwawancarai sekitar 4-5 orang, dan diusahakan mewakili berbagai kalangan (tua, muda, laki-laki, perempuan, kaya, miskin, dan sebagainya). Durasi vox pop sebaiknya singkat saja dan langsung menjawab pertanyaan yang diajukan.

Struktur Penulisan Berita di Televisi
Ada perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan telinga) dan menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik memiliki awal (pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing bagian ini memiliki maksud tertentu.
Awal (pembuka) ; Setiap naskah berita membutuhkan suatu pengait (hook) atau titik awal, yang memberikan fokus yang jelas kepada pemirsa. Awal dari tulisan memberitahu pemirsa tentang esensi atau pokok dari berita yang mau disampaikan. Hal ini memberi suatu fokus dan alasan pada pemirsa untuk tertarik dan mau menyimak berita yang akan disampaikan.
Pertengahan ; Karena semua rincian cerita tak bisa dijejalkan di kalimat-kalimat pertama, cerita dikembangkan di bagian pertengahan naskah. Bagian tengah ini memberi rincian dari Lead dan menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. Untuk memudahkan pemirsa dalam menangkap isi berita, sebaiknya kita membatasi diri pada dua atau tiga hal penting saja di bagian tengah ini.
Akhir (penutup) ; Jika naskah telah habis maka harus diakhiri dengan kesimpulan. Dengan merangkum dan mengulang butir atau bagian-bagian penting dari berita, manfaatnya bagi pemirsa, serta perkembangan peristiwa yang diharapkan akan terjadi.

Proses Perjalanan Berita
Sebelum ditayangkan dan sampai dilayar kaca di rumah, perjalanan sebuah program berita relatif rumit, panjang dan melibatkan banyak orang. Melihat kemungkinan terjadinya penyimpangan informasi yang sangat tinggi, karena prosesnya yang panjang, pemantauan di setiap tahapan menjadi sangat penting. Cek dan ricek adalah hal wajib bagi penanggung jawab program. Proses penyajian berita dapat dilakukan berbeda antara satu stasiun televisi dengan lainnya. Namun, secara ringkas, berikut proses perjalanan dan penyajian berita meliputi :
1. Ide peliputan ; Ide peliputan muncul dalam sebuah rapat redaksi. Rapat yang terdiri dari produser program, koordinator liputan, koordinator kamerawan, presenter dan produser eksekutif yang membicarakan tentang sebuah ide liputan, pembicaraan termasuk informasi yang harus diperoleh, gambar yang harus direkam dan narasumber yang harus diwawancarai.
2. Peliputan ; Ide yang telah disepakati oleh rapat redaksi dikerjakan oleh reporter dan kamerawan melalui pantauan Korlip.
3. Pembuatan Run Down ; Beberapa jam menjelang siaran, redaksi sekali lagi berkumpul dalam sebuah rapat bernama ‘budgeting’. Korlip menyampaikan perolehan berita kepada produser program, yang kemudian menyusunnya dalam sebuah run down acara. Rapat sekali lagi mengevaluasi urgensi berita yang akan ditayangkan.
4. Pembuatan naskah ; Setelah run down disetujui, reporter yang beritanya akan ditayangkan segera menyiapkan naskah. Dalam proses ini, reporter harus mempertimbangkan ketersediaan gambar yang akan mendukung laporannya. Selain itu reporter perlu memastikan cuplikan wawancaranya agar sesuai dengan laporannya.
5. Penyuntingan gambar ; Naskah yang telah melewati proses editing kemudian berlanjut ke ruang penyuntingan gambar. Editor adalah penangung jawab proses pemaduan naskah dan gambar. Dalam tahap ini, segala aspek teknis gambar yang akan hadir ke depan penonton diperhitungkan. Kondisi yang tidak sesuai standar seperti gambar biru (bluish), tidak focus, sedapat mungkin tidak dipergunakan dalam laporan tersebut.
Dalam tahap ini editor seharusnya bekerja sama dengan reporter dan kamerawan peliput untuk memadukan gambar terbaik. Produser program adalah penyedia tahap ini untuk memastikan segala aspek telah sesuai dengan yang diinginkan.

Proses siaran
Merupakan proses akhir dari rangkaian persiapan penayangan program. Laporan yang telah diedit atau dalam bentuk siap tayang akan disusun sesuai daftar run down. Para awak master control menyiapkan peralatan pendukung untuk menayangkan program. Dalam sebuah sistem konvensional, awak master control berjumlah relatif banyak. Mereka dikomandani oleh seorang pengarah program atau program director (PD).
Awak master control dan tugasnya
1. Program Director (PD); adalah pemimpin jalannya siaran. Ia berkoordinasi dengan produser program untuk menentukan pola siaran yang paling baik dan lancar.
2. Pengelola tampilan (Switcher); mengatur sebuah alat bernama switcher atau pengendali tampilan atas perintah PD.
3. Kameraman studio; tugasnya adalah menyesuaikan kamera atas perintah PD agar wajah presenter berada dalam kompisisi terbaik
4. Pengendali suara (Audioman); Tampilan suara presenter ataupun program berada di bawah kendalinya.
5. Pengendali pemutar kaset atau VoiceTapeRecording-man; tugasnya adalah mempersiapkan kaset yang berisi laporan dan memutarnya atas perintah PD.
6. Pengendali Grafis; setiap tayangan membutuhkan penjelasan berupa tulisan. Inilah bagian yang memastikan penonton mengetahui siapa yang tengah berbicara dan gambar apa yang tengah terjadi.

Rumus 5 C untuk Penulisan Berita di Media TV:
Dalam penulisan berita pada media televise juga harus memperhatikan adanya rumus 5C yaitu :
Conversational ; Ketika menulis naskah berita untuk media televisi, kita menulis untuk didengar. Harus diingat bahwa televisi adalah media audio-visual, bukan media cetak. Pemirsa melihat (gambar/visual) dan mendengar (suara/audio), bukan membaca naskah berita seperti membaca koran.Kelemahan media televisi adalah berita yang ditayangkan di layar televisi umumnya hanya muncul satu kali. Jika pemirsa tidak bisa menangkap isi berita pada tayangan pertama, ia tak punya peluang untuk minta diulang. Kecuali mungkin untuk berita yang dianggap sangat penting, sehingga dari waktu ke waktu selalu diulang dan perkembangannya di-update oleh stasiun TV bersangkutan.Keterbatasan tersebut berlaku untuk media TV konvensional. Namun, saat ini sudah muncul jenis media TV yang tidak konvensional. Sekarang di sejumlah negara maju sudah mulai diperkenalkan IPTV (internet protocol television), yang bersifat interaktif. Pemirsa yang berminat bisa mengulang bagian dari tayangan TV yang ia inginkan, tentunya dengan membayar biaya tertentu. Bahkan di Indonesia saat ini sudah menyediakan IPTV tersebut. Pada penulisan berita di TV dibuat dengan gaya bahasa bertutur, seperti percakapan sehari-hari, karena ini adalah gaya bahasa yang paling akrab dan biasa didengar orang. Tulislah naskah berita seperti gaya orang berbicara.Misalnya, dalam percakapan sehari-hari, kita amat jarang menggunakan kalimat yang berpanjang-panjang, atau memiliki anak-anak kalimat. Namun, meskipun berita di TV menggunakan gaya bahasa bertutur, tata bahasanya tetap harus benar.
Clear ; Batasi kalimat untuk satu gagasan saja. Hal ini akan memudahkan para pendengar untuk menangkap dan memahami isi berita. Jangan menggunakan bahasa jargon atau slang, yang hanya dikenal kalangan tertentu. Hindari susunan kalimat yang rumit.Atribusi untuk narasumber disampaikan lebih dulu sebelum pernyataannya, dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk menghindarkan kebingungan di pihak pemirsa, dalam membedakan mana narasi dari si reporter dan mana opini dari si narasumber.
Concise ; Gunakan kalimat-kalimat yang bersifat pernyataan (deklaratif). Tulislah kalimat-kalimat yang pendek. Menurut hasil riset, kalimat pendek lebih mudah dipahami dan lebih kuat, ketimbang kalimat-kalimat panjang. Sebetulnya tidak ada aturan wajib tentang panjang kalimat yang dibolehkan. Namun, cobalah membatasi agar setiap kalimat yang Anda tulis tidak lebih dari 20 kata.
Compelling ; Tulislah berita dalam bentuk kalimat aktif. Para penulis berita menggunakan kalimat aktif karena lebih kuat dan lebih menarik. Selain itu, kalimat aktif juga lebih pendek daripada kalimat pasif.
Cliché free ; Kalimat atau pernyataan klise adalah pernyataan yang sudah terlalu sering digunakan di media. Pernyataan klise mungkin tidak akurat dan salah arah, namun harus diakui, banyak reporter merasa sulit menghindari pernyataan klise seperti ini.Contoh kalimat klise untuk penutup berita: “Kasus itu masih dalam penyelidikan.” Kalimat klise seperti ini bisa dibilang tidak memberi informasi tambahan apapun kepada pemirsa. Maka, kalimat klise ini sebaiknya diganti dengan yang lebih informatif. Misalnya: “Polisi sampai hari ini masih belum mengetahui penyebab kecelakaan. Polisi mengharapkan, hasil penyidikan akan dapat diungkapkan hari Jumat besok. Reportase kami akan melaporkan perkembangan ini besok untuk Anda.”

Aturan-aturan Dasar:
Ada aturan-aturan dasar tertentu dalam penulisan berita untuk media televisi. Aturan ini bertujuan untuk membuat isi berita tersebut lebih mudah dipahami oleh pemirsa. Aturan ini juga akan membantu dan memudahkan presenter atau reporter di lapangan untuk membacakan berita tanpa kesalahan. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain ialah :
 Angka ; Dalam penulisan angka, sebutkan jelas angka dari “satu” sampai “sebelas”. Lebih dari “sebelas”, ditulis dalam bentuk angka: 12, 14, 25, dan seterusnya.Untuk uang senilai Rp 145.325,50 tulis saja “seratus empat puluh lima ribu rupiah” atau “145 ribu rupiah.”Untuk menyebut tahun, sebut apa adanya, karena presenter akan dengan cepat memahami angka tahun. Misalnya: 1998, 2007, dan seterusnya.
 Singkatan dan akronim ; Tuliskan dengan jelas singkatan Misalnya: ITB ditulis “I-T-B.”Jika suatu akronim sudah cukup dikenal, biarkan seperti apa adanya di naskah. Misalnya: NATO, OPEC, BAKIN, dan sebagainya.Namun, jika si reporter ragu pemirsa akan memahami singkatan atau akronim itu, gunakan saja kepanjangan lengkapnya. Hal itu lebih aman dan menghindarkan presenter dari kemungkinan membuat kekeliruan.
 Punctuation ; Jangan gunakan punctuation dalam penulisan berita. Juga colon dan semicolon. Koma juga jarang digunakan dalam naskah untuk menandai jeda atau perubahan pemikiran. Presenter lebih suka menggunakan tiga titik (“…”) untuk menandai jeda, karena lebih mudah dibaca di alat TelePrompTer.
 Nama ; Selalu gunakan nama dan gelar secara sederhana dan bertutur. Jika Anda harus mengidentifikasi seseorang dengan gelarnya, tuliskan gelar itu di depan nama mereka, seperti ketika kita memberi atribusi. Kita bisa menambahkan informasi identifikasi lain, sesudah menyebut nama.
 Spelling ; Salah menyebut kata atau salah mengeja bisa terjadi pada presenter. Itulah sebabnya, sebelum tampil di layar TV, mereka memang sebaiknya membaca dulu naskah beritanya. Untuk menghindari kekeliruan, reporter yang menulis berita perlu memberitahu presenter, tentang cara mengucapkan nama atau istilah tertentu yang tidak biasa.
 Grammar/Tata bahasa ; Tata bahasa yang buruk bisa berdampak jelek pada penampilan presenter. Maka, periksalah sekali lagi naskah berita, untuk menghindari tata bahasa yang buruk, sebelum naskah itu diserahkan ke presenter.
 Lead yang menjual ; Setiap berita harus dimulai dengan kalimat lead yang kuat. Lead yang paling efektif biasanya mengacu ke beberapa aspek dari berita, yang dianggap penting atau menarik bagi pemirsa. Aspek ini kita namai “hook.” Kenali aspek dalam berita itu yang akan memancing perhatian pemirsa dan gunakanlah pada kalimat lead. Lead semacam itu akan memelihara tingkat perhatian dari pemirsa TV.

Sumber :
Bahan Kuliah Produksi Siaran TV
http://abinissa.wordpress.com/2007/11/15/teknik-penulisan-berita-untuk-media-televisi/
http://netsains.com/2007/07/teknik-penulisan-berita-untuk-media-tv-bagian-1/

Selasa, 26 April 2011

Psikologi

Definisi Perilaku adalah Suatu aktivitas atau tindakan mausia (organisme) yang dapat diobservasi, direkam, diukur, bahkan dapar dipelajari, termasuk juga perubahan jasmaniah (fisiologik). Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku juga dapat diartikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku dapat terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.
Fantasi merupakan kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Fantasi dapat terjadi secara disadari, misalnya ; seorang pelukis yang sedang melukis, pelukis itu menyadari fantasi yang terjadi pada dirinya sehingga ia mengetahui apa yang hendak ia lukiskan. Fantasi juga dapat terjadi tanpa disadari. Sedangkan mimpi adalah perubahan kesadaran ketika bayangan yang diingat dan fantasi semantara barcampur dengan kenyataan luar. Mimpi menyangkut harapan atau kebutuhan yang ternyata tidak begitu layak atau harus dihilangkan dari kesadaran. Jadi fantasi dan mimpi dapat disebut sebagai prilaku. Karena sama-sama merupakan sesuatu yang dapat diamati.
Prilaku dibagi atas dua macam yaitu ;
• Refleksi yaitu perilaku yang digerakkan secara spontan, jadi respon langsung timbul begitu menerima stimulus dan tidak dikendalikan oleh otak, mis; kaget atau menarik tangan bila terasa panas karena berada di dekat api.
• Non-Refleksi yaitu prilaku yang dikendalikan atau yang diatur oleh pusat kesadaran atau otak manusia.
Aspek kasat mata dalam Motivasi, antara lain yaitu keadaan terdorong karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, seperti makan, minum dan sebagainya. Keadaan lingkungan. Aspek yang tidak kasat mata seperti keadaan mental seperti berpikir dan ingatan. Sedangkan aspek kasat mata dalam sikap lebih ditujukan kepada prilaku seseorang dalam keadaan sadar, sedangkan aspek tidak kasat matanya kebalikan dari itu. Dalam tekanan batin dan frusatasi aspek kasat mataya adalah prilaku yang ditunjukan seseorang saat dia merasa tertekan, sedih, atau disaat seseorang menghadapi masalah. Yang dapat dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Sedangkan aspek yang tisak kasat matanya adalah keinginan atau kemauan yang ia rasakan tanpa diketahui oleh orang lain, saat seseorang merasa tertekan dan frustasi.

B. Objektifitas dalam psikologi, fisika, kimia, dan biologi saling berbeda. Dalam psikologi objeknya lebih kepada kejiwaan dan prilaku manusia. Sedangkan dalam disiplin ilmu lain tidak. Misalnya dalam disiplin ilmu fisika, objek yang dikaji ialah lebih kepada; benda- benda luar angkasa. Begitu juga dengan ilmu kimia yang mengkaji objek tentang zat-zat kimia. Sedangkan pada disiplin ilmu biologi, objek yang dikaji lebih kepada makhluk hidup dan fosil-fosil yang berkaitan sesuai dengan struktur dan fungsinya. Sedangkan objektifitas dalam psikologi ialah manusia yang hidup sebagai makhluk yang dinamik, yang memiliki kebudayaan, dapat berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

C. Metode introspeksi merupakan sebuah metode yang menjadikan dan mengajak menusia untuk mengingat menghayati kembali suatu hal. Kata introspeksi berasal dari bahasa latin yaitu intro yang bearti dalam dan spektare yanng berarti melihat. Metode Introspeksi juga dikenal dengan sebutan metode Retropeksi yang berarti melihat kembali. Dalam penerapan metode ini, juga memiliki beberapa kelemahan, yang diantaranya adalah ; faktor ingatan yang lemah sehingga menghambat proses penelitian, misalnya kesulitan manusia dalam mengingat dan menghayati sesuatu. Kekurangan atau keterbatasan bahasa yang disebabkan oleh peneliti, sehingga menjadikan orang yang observasi tidak berkata benar atau jujur. Walaupun metode memiliki kelemahan-kelemahan namun metode ini masih tetap digunakan dalam praktik kehidupan sehari-hari, sehingga metode ini layak dan pantas disebut sebagai metode ilmiah.

1. Untuk tugas mengobservasi ini, saya mengobservasi seorang anak yang
sedang bermain di pekarangan rumah nenek saya dengan teman-temannya yang berjumlah 11 orang. Usia anak yang saya observasi berkisar antara 5-8 tahun. Yang status atau pekerjaannya adalah pelajar (siswa SD).
Penampilan fisik si anak saat saya observasi, menggunakan pakaian lengkap, memakai baju lengan pendek berwarna pink, dan celana panjang yang juga berwarna pink, juga mengenakan sandal.
Dan kondisi fisik atau ciri-cirinya adalah seorang anak perempuan berkulit putih, rambut hitam, tebal, lurus dan panjangnya sepunggung, memiliki tahi lalat di pipi sebelah kiri, hidung mancung.
Pada saat saya observasi, saya melihat ekspresi wajah anak tersebut sangat gembira ketika dia menang dari permainan. Namun ekspresi wajahnya berubah sedikit sedih dan kecewa saat dia kalah.
Yang dilakukan oleh sianak saat saya observasi adalah bermain dengan teman-teman seusianya. Permainan yang dia mainkan adalah lompat tali. Sedangkan teman-temannya yang lain ada yang main kejar-kejeran. Ada juga yang sedang membuat kerangka layang-layangan. Setelah anak yang saya observasi bosan bermain lompat tali, akhirnya dia ikut bermain kejar-kejaran. Akhirnya setelah lelah anak tersebut berhenti bermain dan memperhatikan temannya yang sedang membuat kerangka layang-layang. Setelah itu barulah mereka kembali kerumah mereka masing-masing.
Observasi ini saya lakukan pada hari kamis tanggal 14 maret 2009 tepatnya pada pukul 15:30 s/d 16:41 Wib.

A. Menjadi seorang peneliti menurut saya menarik, karena kita dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketehui. Dalam penelitian ini saya tidak memiliki hambatan yang berat, karena yang saya teliti hanya aktifitas yang sederhana.
B. Dalam mengamati prilaku manusia menurut saya agak sulit, karena manusia memiliki keunikan, sifat, dan karakteristik yang berbeda-beda. Namun dari situlah yang menjadikan sebuah penelitian itu manjadi menarik.

C. Kesimpulan yang saya peroleh dari hasil observasi sudah dapat saya dipertanggung jawabkan. Karena penelitian ini saya sendiri yang melakukannya sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan, tanpa rekayasa, dan dugaan.