Selasa, 26 April 2011

Psikologi

Definisi Perilaku adalah Suatu aktivitas atau tindakan mausia (organisme) yang dapat diobservasi, direkam, diukur, bahkan dapar dipelajari, termasuk juga perubahan jasmaniah (fisiologik). Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Perilaku juga dapat diartikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku dapat terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.
Fantasi merupakan kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Fantasi dapat terjadi secara disadari, misalnya ; seorang pelukis yang sedang melukis, pelukis itu menyadari fantasi yang terjadi pada dirinya sehingga ia mengetahui apa yang hendak ia lukiskan. Fantasi juga dapat terjadi tanpa disadari. Sedangkan mimpi adalah perubahan kesadaran ketika bayangan yang diingat dan fantasi semantara barcampur dengan kenyataan luar. Mimpi menyangkut harapan atau kebutuhan yang ternyata tidak begitu layak atau harus dihilangkan dari kesadaran. Jadi fantasi dan mimpi dapat disebut sebagai prilaku. Karena sama-sama merupakan sesuatu yang dapat diamati.
Prilaku dibagi atas dua macam yaitu ;
• Refleksi yaitu perilaku yang digerakkan secara spontan, jadi respon langsung timbul begitu menerima stimulus dan tidak dikendalikan oleh otak, mis; kaget atau menarik tangan bila terasa panas karena berada di dekat api.
• Non-Refleksi yaitu prilaku yang dikendalikan atau yang diatur oleh pusat kesadaran atau otak manusia.
Aspek kasat mata dalam Motivasi, antara lain yaitu keadaan terdorong karena kebutuhan misalnya kebutuhan jasmani, seperti makan, minum dan sebagainya. Keadaan lingkungan. Aspek yang tidak kasat mata seperti keadaan mental seperti berpikir dan ingatan. Sedangkan aspek kasat mata dalam sikap lebih ditujukan kepada prilaku seseorang dalam keadaan sadar, sedangkan aspek tidak kasat matanya kebalikan dari itu. Dalam tekanan batin dan frusatasi aspek kasat mataya adalah prilaku yang ditunjukan seseorang saat dia merasa tertekan, sedih, atau disaat seseorang menghadapi masalah. Yang dapat dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Sedangkan aspek yang tisak kasat matanya adalah keinginan atau kemauan yang ia rasakan tanpa diketahui oleh orang lain, saat seseorang merasa tertekan dan frustasi.

B. Objektifitas dalam psikologi, fisika, kimia, dan biologi saling berbeda. Dalam psikologi objeknya lebih kepada kejiwaan dan prilaku manusia. Sedangkan dalam disiplin ilmu lain tidak. Misalnya dalam disiplin ilmu fisika, objek yang dikaji ialah lebih kepada; benda- benda luar angkasa. Begitu juga dengan ilmu kimia yang mengkaji objek tentang zat-zat kimia. Sedangkan pada disiplin ilmu biologi, objek yang dikaji lebih kepada makhluk hidup dan fosil-fosil yang berkaitan sesuai dengan struktur dan fungsinya. Sedangkan objektifitas dalam psikologi ialah manusia yang hidup sebagai makhluk yang dinamik, yang memiliki kebudayaan, dapat berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

C. Metode introspeksi merupakan sebuah metode yang menjadikan dan mengajak menusia untuk mengingat menghayati kembali suatu hal. Kata introspeksi berasal dari bahasa latin yaitu intro yang bearti dalam dan spektare yanng berarti melihat. Metode Introspeksi juga dikenal dengan sebutan metode Retropeksi yang berarti melihat kembali. Dalam penerapan metode ini, juga memiliki beberapa kelemahan, yang diantaranya adalah ; faktor ingatan yang lemah sehingga menghambat proses penelitian, misalnya kesulitan manusia dalam mengingat dan menghayati sesuatu. Kekurangan atau keterbatasan bahasa yang disebabkan oleh peneliti, sehingga menjadikan orang yang observasi tidak berkata benar atau jujur. Walaupun metode memiliki kelemahan-kelemahan namun metode ini masih tetap digunakan dalam praktik kehidupan sehari-hari, sehingga metode ini layak dan pantas disebut sebagai metode ilmiah.

1. Untuk tugas mengobservasi ini, saya mengobservasi seorang anak yang
sedang bermain di pekarangan rumah nenek saya dengan teman-temannya yang berjumlah 11 orang. Usia anak yang saya observasi berkisar antara 5-8 tahun. Yang status atau pekerjaannya adalah pelajar (siswa SD).
Penampilan fisik si anak saat saya observasi, menggunakan pakaian lengkap, memakai baju lengan pendek berwarna pink, dan celana panjang yang juga berwarna pink, juga mengenakan sandal.
Dan kondisi fisik atau ciri-cirinya adalah seorang anak perempuan berkulit putih, rambut hitam, tebal, lurus dan panjangnya sepunggung, memiliki tahi lalat di pipi sebelah kiri, hidung mancung.
Pada saat saya observasi, saya melihat ekspresi wajah anak tersebut sangat gembira ketika dia menang dari permainan. Namun ekspresi wajahnya berubah sedikit sedih dan kecewa saat dia kalah.
Yang dilakukan oleh sianak saat saya observasi adalah bermain dengan teman-teman seusianya. Permainan yang dia mainkan adalah lompat tali. Sedangkan teman-temannya yang lain ada yang main kejar-kejeran. Ada juga yang sedang membuat kerangka layang-layangan. Setelah anak yang saya observasi bosan bermain lompat tali, akhirnya dia ikut bermain kejar-kejaran. Akhirnya setelah lelah anak tersebut berhenti bermain dan memperhatikan temannya yang sedang membuat kerangka layang-layang. Setelah itu barulah mereka kembali kerumah mereka masing-masing.
Observasi ini saya lakukan pada hari kamis tanggal 14 maret 2009 tepatnya pada pukul 15:30 s/d 16:41 Wib.

A. Menjadi seorang peneliti menurut saya menarik, karena kita dapat mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketehui. Dalam penelitian ini saya tidak memiliki hambatan yang berat, karena yang saya teliti hanya aktifitas yang sederhana.
B. Dalam mengamati prilaku manusia menurut saya agak sulit, karena manusia memiliki keunikan, sifat, dan karakteristik yang berbeda-beda. Namun dari situlah yang menjadikan sebuah penelitian itu manjadi menarik.

C. Kesimpulan yang saya peroleh dari hasil observasi sudah dapat saya dipertanggung jawabkan. Karena penelitian ini saya sendiri yang melakukannya sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan, tanpa rekayasa, dan dugaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar