Jumat, 03 Juni 2011

Komunikasi Sosial Pembangunan

BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan merupakan suatu kegiatan yang nyata dan berencana. Pembangunan sebagai ideologi  internasional bermula dari suatu komunikasi : yaitu pidato Presiden Harry S. Truman pada 20 Januari 1949 kepada Kongres AS. Butir kempat dalam pidatonya ketika itu, mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan melaksanakan suatu program baru yang tangguh berupa bantuan teknik dan keuangan bagi Negara-negara miskin di dunia. Dan dikemudian hari, dunia mengenal apa yang disebut sebaagai Marshall Plan yang merupakan program bantuan AS untuk membangun kembali Negara-negara sekutunya di Eropa yang hancur akibat perang dunia ke-II. Pada point IV inilah merupakan awal paradigma pembangunan : bantuan Negara yang lebih kaya kepada Negara yang lebih miskin. Sehingga kebijakan ini diikuti oleh Negara-negara kaya lainnya.      Paradigma pembangunan yang berlaku pada masa itu, yang juga dikenal sebagai paradigma modernisasi, memandang pembangunan sebagai suatu perspektif yang tunggal arah (unilinear), dan bersifat evolusioner. 
Komunikasi Sosial dan Pembangunan merupakan salah satu kajian dalam praktek Ilmu Komunikasi. Pada awal tercetusnya ide tentang pembanguan diawali dari sebuah pidato yang merupakan salah sau bentuk dari komunikasi           

BAB II

PEMBAHASAN
Pentingnya Komunikasi Sosial dan Pembangunan
Komunikasi Sosial dan Pembangunan merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu Komunikasi Sosial dan Komunikasi Pembangunan. Secara substansial, kedua istilah tersebut tidak mengandung perbedaan megitu berarti. Yang artinya, materi bahasan yang terkandung di dalamnya sama-sama membahas tentang bagaimana komunikasi harus dilakukan, sehingga berperan sebagai penunjang pelaksanaan program-program pembangunan dalam rangka menciptakan perubahan pada suatu sistem sosial, yakni perubahan sosial (social changes).
Secara teoritis, pembangunan merupakan upaya untuk menciptakan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga program-program pembangunan yang direncakan dan dijalankan senantiasa bersifat ide-ide pembaruan (inovasi), baik yang berupa fisik maupun nonfisik. Program pembangunan yang bersifat fisik, misalnya berupa pembangunan infrastruktur, sedangkan program pembangunan yang brsifat nonfisik misalnya pembangunan suprastruktur dan pemberdayaan manusia (sumber daya manusia).
Oleh karena itu, proses komunikasi pembangunan dan komunikasi sosial selalui ditandai dan dimulai dengan aktivitas difusi inovasi yang dilanjutkan dengan aktivitas pembangunan masyarakat (community development) dengan tujuan agar pelaksanaan program-program pembangunan tersebut benar-benar berdampak positif terhadap masyarakat yang menjadi sasarannya.
            Salah satu tipe komunikasi sosial dan komunikasi pembangunan yang paling menonjol adalah difusi. Difusi merupakan proses dimana inovasi tersebar ke dalam sistem sosial. Oleh karen itu, difusi dipandang sebagai kajian komunikasi tersendiri yang memfokuskan tentang pesan-pesan yang berupa gagasan baru.
Dengan demikian sangat jelas bahwa komunikasi dan pembangunan merupakan dua aspek ilmu yang sangat memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Yang mana pembangunan merupakan perubahan menuju hal yang lebih baik. Untuk menuju pada perubahan yang sesuai dengan keinginan, maka dibutuhkan strategi serta penerapan dari komunikasi yang baik pula. Dalam menentukan dan menjalankan strategi pembangunan maka kekompakan antara satu dengan yang lainnya sangatlah dibutuhkan. Agar tercapai suatu pembangunan atau perubahan yang diinginkan sesuai dengan harapan.
Dari paparan diatas dapat kita cermati adanya pemaparan yang berkenaan tentang pentingnya komunikasi social dan pembangunan. Karena pada konteks komunikasi, social, serta pembangunan. Ketiga aspek tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. Dalam hidup bersosial komunikasi sangat diperlukan untuk saling memahami sesama makhluk social. Dalam pembangunan pun, komunikasi sangat pereran aktif dalam hal ikut menxukseskan jalannya pembangunan yang diinginkan untuk tercapai.
Dan jelas terlihat bahwa komunikasi social dan pembangunan merupakan hal yang penting untuk dikaji serta diterapkan dalam kehidupan manusia. 
Analisa Pembangunan di Indonesia
     Indonesia, merupakan sebuah Negara yang dipimpin oleh seorang presiden. Pada tahun 1945 berkat kerja keras dan perjuangan dari Bung Karno dan Bung Hatta beserta seluruh pemuda Indonesia pada saat itu,  telah berhasil merebut kemerdekaan dari jajahan Belanda dan beberapa Negara lainnya. Sampai saat ini 2010, sudah lebih dari 60 tahun bangsa Indonesia merasakan kemerdekaan. Namun, jika kita lihat realitas pada masyarakat Indonesia, apakah semua masyarakat Indonesia telah ikut merasakan manisnya kemerdekaan ?
    Mungkin jawabannya akan berbeda. Bagi masyarakat yang tinggal diperkotaan akan menjawab tentu kemerdekaan telah mereka rasakan. Dikarenakan cepatnya pembangunan yang dilakukan diperkotaan. Namun, bagi masyarakat pedesaan, apakah mereka akan mejawab sama seperti masyarakat dikota ?
    Hal ini dikarenakan  pembangunan yang dijalankan tidak merata. Hedebro (1979) mengidentifikasikan tiga aspek komunikasi dan pembangunan yang berkaitan dengan analisisnya yaitu :
•    Pendekatan yang berfokos pada pembangunan suatu bangsa, dan berbagai media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut,
•    Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa dalam pembangunan social, namun jauh lebih spesifik,
•    Pendekatan yang berorientasi kepada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas local atau desa.
     Tujuan Umum (goals) pembangunan adalah : 
Proyeksi terjauh dari harapan-harapan dan ide-ide manusia, komponen-komponen dari yang terbaik yang mungkin, atau masyarakat ideal terbaik yang dapat dibayangkan.
Tujuan Khusus (objektives) pembangunan adalah :
Tujuan jangka pendek, biasanya yang dipilih sebagai tingkat pencapaian sasaran dari suatu program tertentu. (Suld and Tyson 1978).
   Target Pembangunan adalah :                                         
Tujuan-tujuan yang dirumuskan secara konkret, dipertimbangkan rasional dan dapat direalisasikan sebatas teknologi dan sumber-sumber yang tersedia, yang  ditegakkan sebagai aspirasi antara suatu situasi yang ada dengan tujuan akhir pembangunan.
    Jika diamati dari tahun ketahun, pembangunan di Indonesia terkesan sebagai pembangunan yang muluk-muluk. Saya berani berpendapat dan berasumsi seperti ini karena kenyataan yang kita dapati dilapangan. Banyak pembanguna yang kita lihat dikerjakan setengah-setengah, semangatnya hanya pada awal saat proyek dijalankan. Namun, Setelah setengah jalan mulai terlihat ketidakseriusan untuk membuat pembangunan serta perubahan tersebut.
    Pembangunan yang terjadi juga sering kali merupakan pembangunan untuk kepentingan pribadi. Namun, itu semua dapat berjalan dengan baik, jika kita semua saling menghargai satu sama lain, saling membantu untuk menjaga apa yang telah kita miliki bersama. Karena merusak juga sudah merupakan salah satu tradisi, kebiasaan atau sejenisnya bagi masyarakat Indonesia. Jika antara pemerintah dan masyarakat sama-sama memiliki rasa tanggung jawab yang besa, untuk menjaga. Maka dapat diprediksikan pembangunan yang telah ada akan dapat terrus berkembang. 
    Dalam melaukan pembangunan maupun perubahan, tidak hanya dilakukan dengan biasa saja. Namun, perlu adanya strategi-strategi khusus agar pembangunan yang jalankan sesuai dengan recana yang diinginkan.
Peran Komunikasi dalam Pembangunan
Schramm (1964) merumuskan tugas pokok komunikasi dalam suatu perubahan sosial dalam rangka pembangunan nasional, yaitu :
1.    Menyampaikan kepada masyarakat, informasi tentang pembangunan nasional, agar mereka memusatkan perhatian pada kebutuhan akan perubahan, kesempatan dan cara mengadakan perubahan, sarana-sarana perubahan, dan membangkitkan aspirasi nasional. 
2.    Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil bagian secara aktif dalam proses pembuatan keputusan, memperluas dialog agar melibatkan semua pihak yang membuat keputusan mengenai perubahan, memberi kesempatan kepada para pemimpin masyarakat untuk memimpin dan mendengarkan pendapat rakyat kecil, dan menciptakan arus informasi yang berjalan lancar dari bawah ke atas.
3.    Mendidik tenaga kerja yang diperlukan pembangunan, sejak orang dewasa, hingga anak-anak, sejak pelajaran baca tulis, hingga keterampilan teknis yang mengubah hidup masyarakat.
Selain itu, Schramm juga mengemukakan peran lain dari komunikasi dalam pembangunan, yaitu pada media massa. Media massa menurut Schramm secara sendirian atau bersama lembaga lain dapat  melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1.    Sebagai pemberi informasi. Tanpa media massa sangatlah sulit untuk menyampaikan informasi secara cepat dan tepat waktu seperti yang diharapkan oleh suatu negara yang sedang membangun.
2.    Pembuatan Keputusan. Dalam hal ini media massa berperan sebagai penunjang karena fungsi ini menuntut adanya kelompok-kelompok diskusi yang akan membuat keputusan, dan media massa menyampaikan bahan untuk didiskusikan serta memperjelas masalah yang sedang diperbincangkan.
3.    Sebagai Pendidik. Sebagian dapat dilaksanakan sendiri oleh media massa, sedangkan bagian yang lainnya dikombinasikan dengan komunikasi antarpribadi. Misalkan program-program pendidikan luar sekolah, atau siaran pendidikan.
Peran lain dari media massa, dalam pembangunan ialah :


1.    Meluaskan wawasan masyarakat
2.    Memfokuskan perhatian masyarakat kepada pembangunan
3.    Meningkatkan aspirasi
4.    Membantu mengubah sikap dan praktek yang dianut
5.    Memberi masukan untuk saluran komunikasi antar pribadi
6.    Memberi status.
7.    Memperlebar dialog kebijakan
8.    Menegakkan norma-norma social
9.    Membantu membentuk selera
10.  Mempengaruhi nilai-nilai yang kurang teguh dianut dan menyalurkan sikap  yang lebih kuat.


 Paradigma yang Relevan
Pengertian paradigma itu sendiri adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya. Konsekuensinya, paradigma ini akan membentuk citra subyektif seseorang—mengenai realita—dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.
Paradigma juga merupakan sumber sikap dan perilaku seseorang berkenaan dengan tindakan memahami dan menafsirkan suatu hal. Dengan kata lain, manakala seseorang menguraikan sesuatu yang dilihat dan dialaminya, sebenarnya orang tersebut sedang menguraikan pandangannya. Semua itu, artinya, dia tengah menjabarkan dirinya sendiri, citra subyektifnya, persepsinya, serta pandangannya yang dilandasi oleh paradigmanya. Penafsiran masing-masing orang tentang sesuatu hal menggambarkan pengalaman orang tersebut sebelumnya. Semakin sadar seseorang akan paradigma yang dipengaruhi oleh pengalaman hidupnya, maka orang tersebut akan semakin bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi. Dia akan semakin terbuka dan terus menguji paradigmanya berdasarkan realita baru yang ditemuinya, mendengarkan orang lain, dan bersikap terbuka terhadap persepsi orang lain sehingga mendapatkan gambaran lebih besar dan obyektif. Akhirnya, terjadilah penguatan atau malah perubahan paradigma. Perubahan ini bersifat kuat dan mampu menggerakkan seseorang beralih dari satu cara pandang ke cara pandang yang lain. Paradigma seseorang terlepas dari benar atau salah adalah sumber dari sikap perilakunya, yang kemudian akan menjadi sumber dari hubungan orang tersebut dengan orang lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


A.    Kesimpulan dan Saran
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pembangunan yang dilakukan dinegara kita tercinta Indonesia masih belum merata. Hal ini terlihat masih adanya daerah-daerah terpencil yang belum merasakan perubahan. Jika kita telusuri, mungkin masih ada daerah atau desa-desa terpencil yang sampai saat ini masih belum terjamah oleh pemerintah. Namun, walau bagaimanapun pemerintah telah melakukan upaya serta strategi-strategi pembangunan untuk melakukan pembangunan secara baik. Jika itu masih belum dapat mewujudkan pembangunan yang merata, maka hanya dua hal yang perlu untuk diperbaiki, yaitu masyarakat dan pemerintah. Masyarakat harus dibimbing, diberikan pengarahan agar menjaga apa yang ada. Serta mencintai pembangunan demi kemajuan bersama. Dan pemerintah juga harus dibukakan matanya untuk melihat bagaimana penderitaan-penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat. Mungkin dengan saling menghargai dan menjaga maka akan terwujud suatu pembangunan yang indah, merata, serta menyeluruh. 







Daftar Pustaka
http://biropembangunan.acehprov.go.id/
http://www.blogger.com/favicon.ico /komunikasi-sosial-pembangunan/
http://iphoelmargin.blogspot.com/2007/02/human-peace-paradigma-baru-pembangunan.html
http://malezgw.blogspot.com/2010/02/i.html

1 komentar:

  1. thanks ya.. isinya bagus banget.. jujur aja komsosbang saya dapet C waktu kuliah..

    BalasHapus